Jumat, 19 April 2024

Festival Rujak Uleg Momen Kebangkitan Ekonomi Warga Surabaya

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Salah satu peserta yang tengah bersiap mengikuti gelaran Festival Rujak Uleg, Minggu (22/5/2022). Foto: Retha suarasurabaya.net

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyampaikan bahwa Festival Rujak Uleg adalah momen kebangkitan ekonomi warga Surabaya. Festival yang digelar di Jalan Kembang Jepun itu dipenuhi pengunjung di setiap sudutnya.

Melihat antusiasme masyarakat Kota Surabaya dalam mengunjungi festival kuliner, wali kota ingin menghidupkan kembali kawasan pecinan menjadi salah satu pusat kuliner di Surabaya.

“Festival Rujak Uleg adalah momen kebangkitan ekonomi warga Surabaya dan malam ini akan menjadi kenangan yang indah. Mari kita hidupkan kembali Kya-Kya sebagai tempat makan di Surabaya. Kita hidupkan lagi kampung pecinan di Surabaya,” kata Eri Cahyadi dalam sambutannya membuka Festival Rujak Uleg, Minggu (22/5/2022).

Cobek raksasa yang disiapkan untuk menyambut Festival Rujak Uleg, Minggu (22/5/2022). Foto: Retha suarasurabaya.net

Sempat dua tahun absen akibat pandemi, Festival Rujak Uleg kembali hadir dengan konsep berbeda. Ini adalah kali pertama diselenggarakan pada malam hari sejak penyelenggaraan pertama di tahun 2007.

Festival Rujak Uleg berhasil menyulap kawasan Kya-Kya atau Kembang Jepun yang sepi di malam hari menjadi lautan manusia.

Dalam sambutannya, Eri Cahyadi juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim yang sudah menyempatkan hadir dan ikut membuka acara.

“Hari ini kita mendapatkan berkahnya. Ditekani (dihadiri) Bu Gubernur. Semoga hajat kita menghidupkan kembali kawasan Kya Kya bisa segera terwujud dengan bantuan Bu Gubernur, karena Bu Khofifah bukan hanya Gubernur, tapi juga Bu Nyai,” ujar Eri Cahyadi dalam sambutannya.

Dengan datangnya Khofifah Indar Parawansa, Eri optimis Festival Rujak Uleg akan naik kelas dan lebih dikenal di level Jawa Timur.

Menambah keistimewaan, malam ini juga akan dipergunakan Pemerintah Kota Surabaya sebagai momen untuk mengumumkan rujak cingur sebagai Warisan Budaya Tak Benda yang diakui UNESCO sejak Oktober 2021 lalu.

Semarak malam ini juga dimeriahkan perehelatan fashion parade dari ratusan peserta. Mengelilingi 19 orang menguleg Rujak bersama dalam cobek berukuran raksasa berdiameter sekitar 2,5 meter.

Acara ini juga dihiasi ragam kreativitas kostum unik mulai yang bertema horor, budaya tradisional hingga futuristik. Semua tersaji di sepanjang Jalan Kembang Jepun, Surabaya.

Gelaran ini melibatkan 780 peserta dari mahasiswa asing, beberapa perwakilan dinas, Kecamatan dan hotel di Surabaya.

Berhasil mengawinkan cita rasa petis kampung dan priyayi dalam ulegan bumbu Rujaknya, beberapa peserta akhrinya terpilih menjadi penyaji terbaik dalam Festival Rujak Uleg.

Di antaranya adalah Grand Mercure Surabaya City, Dinkopdag, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas PUPR, Dinas Pemadam Kebakaran, juga Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.(tha/wld/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
30o
Kurs