Kamis, 16 Mei 2024

Hari Kesehatan Sedunia, Masyarakat Diminta Kurangi Produksi Sampah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
dr. Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Foto: Kominfo Jatim

Dalam Hari Kesehatan Sedunia yang diperingati pada 7 April setiap tahunnya, dr. Erwin Astha Triyono Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Jatim) mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bersama-sama melakukan pengurangan sampah rumah tangga.

Pengurangan bisa dilakukan dengan mulai dari pemilahan sampah organik dan anorganik hingga menerapkan 3R (Reduce, Reuse dan Recycle).

Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduce berarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Sedangkan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat.

Dikatakannya, berdasarkan buku panduan praktis 5 pilar STBM, Direktorat Kesehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2017, satu dari 10 rumah tangga masih membuang sampah sembarangan, membuang sampah ke sungai, parit bahkan laut. Selain itu satu dari dua rumah tangga mengelola sampah mereka dengan cara dibakar.

“Data tersebut menunjukkan bahwa masyarakat masih belum optimal dalam menjaga kesehatan lingkungannya, sehingga dapat membantu mewujudkan kesehatan bumi yang berdampak pada kesehatan manusia,” kata Erwin pada Kamis, (7/4/2022) dikutip kominfo.jatimprov.go.id

Hari Kesehatan Sedunia tahun ini mengambil tema Our Planet, Our Health, yang bermakna kesehatan manusia bergantung dengan kesehatan bumi. “Hal tersebut menandakan bahwa kita semua harus menjaga lingkungan demi mewujudkan kesehatan bumi, salah satunya dengan cara membuang sampah di tempatnya, melakukan pengelolaan sampah yang tepat sehingga bisa mengurangi volume sampah dan pembakarannya,” ujarnya.

Selain itu, gas akibat pembakaran sampah bisa menyebabkan kenaikan suhu di bumi dan perubahan musim hujan serta kemarau yang tidak dapat diprediksi, sehingga berdampak pada berkurangnya ketersediaan air bersih.

Perubahan iklim tersebut juga berpengaruh pada perubahan siklus perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegepty, sehingga bisa memicu meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

Selain itu, pembuangan sampah sembarangan juga akan menghambat aliran air dan mengakibatkan terjadinya banjir. (bil/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
25o
Kurs