Jumat, 29 Maret 2024

Hari Santri 2022, Wapres Minta Para Santri Pertahankan Prinsip Islahiyah

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ma'ruf Amin Wakil Presiden RI saat menghadiri peringatan Hari Santri 2022 di Kantor Kemenkopolhukam, Jumat (21/10/2022). Foto: Setwapres

Peran santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sejak zaman penjajahan hingga kemerdekaan sekarang ini terus diakui oleh negara. Pengakuan ini pun salah satunya diwujudkan dengan ditetapkannya Hari Santri setiap 22 Oktober, yang didasari peristiwa seruan resolusi jihad kaum santri untuk melawan penjajah pada 22 Oktober 1945.

Menurut K.H. Ma’ruf AminWakil Presiden (Wapres), kiprah luar biasa para santri dalam berbagai bidang selama ini, karena dilandasi keteguhannya dalam mempertahankan prinsip islahiyah (melakukan perbaikan). Untuk itu, pada momentum peringatan Hari Santri 2022 ini, Wapres meminta seluruh kaum santri di tanah air untuk terus memegang teguh dan mengaplikasikan khittah-nya, yakni khittah islahiyah.

“Tugas kita (sebagai) santri adalah melakukan perbaikan-perbaikan, karena khittah santri itu khittah islahiyah seperti di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya,” tegas Wapres saat menghadiri acara Halaqah Kebangsaan dalam rangka Peringatan Hari Santri di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam), Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Lebih lanjut, Wapres pun berpesan agar langkah-langkah santri dalam berkarya bukan untuk mencari kedudukan atau kemuliaan tetapi semata-mata untuk melakukan perbaikan. Adapun kedudukan dan kemuliaan yang nantinya turut didapat harus diyakini sebagai hadiah saja dari segala perjuangan yang telah dilakukan.

“Oleh Allah SWT biasanya, kalau orang berjuang secara benar, tangguh, selain diberikan pahala di akhirat tapi juga (diberikan) buah yang dapat dipetik di dunia (misalnya berupa kedudukan atau kemuliaan),” terang Ma’ruf Amin, mengutip laman https://www.wapresri.go.id/.

Sehingga, tegas Wapres, santri harus memahami bahwa segala kedudukan dan kemuliaan yang mungkin didapatkan di dunia ini bukan merupakan tujuan. Tujuan para santri adalah terus melakukan perbaikan dalam hal apapun.

“Santri memang tidak pernah mencari (kedudukan dan kemuliaan), tetapi santri siap menerima tugas apapun kalau itu dipercayakan. Bisa sebagai Presiden, Wapres, Menteri, atau Gubernur,” ujarnya.

Lebih jauh pada kesempatan ini, Wapres juga berpesan kepada para santri agar terus mempertahankan tiga prinsip dasar, yang selama ini menjadi landasan kaum santri dalam berkiprah baik sebelum maupun saat mengisi kemerdekaan.

Pertama, sebut Wapres, para santri harus terus memegang teguh slogan “cinta tanah air adalah sebagian dari iman”.

“Karena itu, santri (selalu) siap melakukan apa saja untuk membela, mempertahankan, dan memperjuangkan bangsa dan negara,” tuturnya.

Kedua, lanjut Wapres, santri harus memegang teguh mitsaq (kesepakatan) dalam bernegara. Sebab, terbentuknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, karena adanya kesepakatan dari para pendiri bangsa.

“Saya menyebutnya sebagai kesepakatan nasional. Kesepakatan nasional inilah yang (harus) terus dipegang,” ujar Wapres.

“Karena itu kita menolak segala bentuk ideologi lain, bentuk negara yang lain. Karena apa? Karena itu menyalahi kesepakatan,” imbuhnya menegaskan.

Ketiga, Wapres menyebutkan bahwa santri harus terus menjadi pemakmur bumi. Adapun salah satu caranya adalah dengan mengembangkan ekonomi melalui pertanian, perkebunan, pertambangan, atau perindustrian.

“Untuk bisa mengembangkan bumi itu membutuhkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Artinya santri dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk bisa mewujudkan tugas memakmurkan bumi,” pungkasnya.(dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 29 Maret 2024
25o
Kurs