Kamis, 28 Maret 2024

Peringati Hari Santri, Pemkot Surabaya Gandeng PCNU Gelar Tasyakuran dan Upacara

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Dokumentasi pelaksanaan Hari Santri di Kota Surabaya. Foto: Diskominfo Kota Surabaya

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, akan menggelar tasyakuran dan upacara untuk memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 22 Oktober 2022. Kegiatan itu digelar untuk mengingat dan mengenang perjuangan kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Negara Indonesia.

Tasyakuran akan digelar, Jumat (21/10/2022) malam di Kantor PCNU Jalan Bubutan Kota Surabaya pukul 18.00-21.00 WIB. Sementara upacara bersama perwakilan santri yang berasal dari seluruh pondok pesantren (ponpes) se-Surabaya, akan digelar, Sabtu (22/10/2022) besok, di Balai Kota Surabaya pukul 07.00 WIB.

“Kenapa di Balai Kota? Saya ingin semua warga Surabaya dan semua santri tidak ada rasa batasan dengan Balai Kota, karena Insya Allah kedepan kita akan membuka Balai Kota,” kata Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya, Kamis (20/102/2022).

Ia menjelaskan bahwa kemerdekaan Negara Indonesia tidak lepas dari partisipasi para santri. Catatan sejarah, Ir Soekarno Presiden Pertama RI mengunjungi para kyai, khususnya KH. Hasyim Asy’ari dan para ulama di Kota Surabaya untuk menentukan tanggal kemerdekaan Negara Indonesia. Keabsahan momen itu diperkuat dengan lokasi Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama di Indonesia, yang ada di Kota Surabaya.

“Kantor PBNU pertama ada di kantor PCNU hari ini. Lambang dan lagu NU juga berasal dari Surabaya. Maka Surabaya tidak bisa dipisahkan dengan para santri. Ketika kita dulu berjuang, di situ ada para santri dan masyarakat dengan kepercayaan, serta suku lainnya berperang melawan sekutu dengan tanda tewasnya Jendral  Mallaby yang tewas di kota surabaya,” jelasnya.

Karenanya ia berharap, pada Peringatan Hari Santri Nasional 2022, santri bisa terus bertambah agar menularkan ilmunya melalui kegiatan Sinau Bareng yang telah dilaksanakan di tiap RW di Kota Surabaya.

“Seperti Kota Surabaya ini memiliki banyak sekali penghafal kitab suci dari berbagai agama. Tapi dengan Hari Santri ini saya ingin semakin banyak tahfidz yang ada di Kota Surabaya, karena kami berharap bisa menularkan ilmunya lewat kegiatan atau mengajar di masing – masing balai RW,” ujarnya.

Sementara itu, Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Kota Surabaya, mengatakan bahwa kegiatan tasyakuran dan upacara bersama, untuk mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih kepada para pahlawan dan para syuhada (pejuang), yang gugur dalam perjuangan Resolusi Jihad saat mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

“Jadi mendoakan para pejuang dan pahlawan khususnya yang gugur dalam pertempuran 10 November. Pada kegiatan tasyakuran di Kantor PCNU Jalan Bubutan Kota Surabaya, masyarakat umum dipersilahkan untuk bergabung dan mendoakan para pejuang bersama – sama,” kata Muhibbin.

Ia menerangkan, saat Resolusi Jihad pada 22 Oktober, yang selanjutnya terjadi perlawanan yang masif dari rakyat terhadap sekutu sampai tanggal 10 November. Dalam tahap itu, banyak para ulama dan santri gugur. Lebih dari itu, mulai inseminasi nasionalisme NU hingga membangkitkan perlawanan berbasis pesantren di seluruh pulau Jawa dan Madura adalah satu peran nyata dari komunitas santri di bawah bimbingan para kyai untuk mewujudkan kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.

“Karenanya, negara sudah memberikan apresiasi atas peran komunitas santri dalam konteks mewujudkan kemerdekaan, para santri tentu diharap bisa merawat kemerdekaan ini dengan baik. Artinya dia harus menjadi aktor dalam pembangunan, serta meningkatkan kapasitas dalam sisi keilmuan, keahlian, dan moralitas untuk berperan lebih aktif di tengah – tengah masyarakat dalam segala lini kehidupan,” pungkasnya. (lta/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil Porsche Seruduk Livina di Tol Porong

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 28 Maret 2024
26o
Kurs