Jumat, 19 April 2024

Inflasi AS Tinggi, Fed Diperkirakan Naikkan Suku Bunga Sangat Besar

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Logo bank central Amerika Serikat atau The Federal Reserve di Washington, Amerika Serikat. Foto: Bloomberg

Federal Reserve (Fed), Bank sentral Amerika Serikat, diperkirakan akan meningkatkan pertempurannya melawan inflasi tinggi 40 tahun, dengan kenaikan suku bunga 100 basis poin yang sangat besar bulan ini, setelah laporan inflasi yang suram menunjukkan tekanan harga meningkat.

“Semuanya dalam permainan. Angka hari ini menunjukkan lintasan yang tidak bergerak secara positif. Pertanyaan berikutnya adalah seberapa banyak saya (Fed) perlu beradaptasi,” kata Raphael Bostic Presiden The Fed Atlanta ketika ditanya tentang kemungkinan itu pada Rabu (13/7/2022) dikutip Antara.

Bostic telah menjadi salah satu dari pejabat bank sentral dalam beberapa pekan terakhir, yang menandakan dukungan untuk kenaikan suku bunga 75 basis poin kedua berturut-turut pada pertemuan kebijakan mereka, 26-27 Juli 2022 mendatang.

Namun, setelah data dari Departemen Tenaga Kerja yang mereka peroleh pada Rabu (13/7/2022) menunjukkan kenaikan biaya gas, makanan, dan sewa yang mendorong Indeks Harga Konsumen (IHK) naik 9,1 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, bisa jadi akan mengubah pandangannya.

Pedagang berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan The Fed bertaruh bahwa mereka sudah memilikinya. “Mereka sekarang memperkirakan kemungkinan hampir 80 persen dari kenaikan poin persentase penuh pada pertemuan mendatang,” ujar seorang analisis yang dikontrak oleh CME Group.

Perkiraan bahwa The Fed akan menjadi lebih agresif untuk menghentikan inflasi, juga meningkatkan alarm bahwa pembuat kebijakan akan bertindak terlalu jauh dan juga merusak pertumbuhan ekonomi. Imbal hasil pada obligasi pemerintah jangka panjang turun, membuat inversi kurva imbal hasil paling menonjol selama lebih dari 20 tahun.

Sebuah inversi dipandang sebagai pertanda penurunan karena menunjukkan investor perbankan pada perlambatan pertumbuhan. Perdagangan suku bunga berjangka menyiratkan investor mengantisipasi The Fed, mungkin perlu mulai memotong suku bunga lagi pada pertengahan tahun depan.

“Laporan IHK Juni adalah bencana langsung bagi The Fed. Inversi kurva imbal hasil yang semakin dalam adalah resesi yang luar biasa, dan The Fed telah memperjelas bahwa memprioritaskan pemulihan stabilitas harga di atas segalanya,” tulis Tim Duy dari SGH Macro Advisors.

Bank sentral lainnya juga merasakan panas dengan bank sentral Kanada pada Rabu kemarin, yang menaikkan suku bunga acuan sebesar 100 basis poin dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang melonjak, sebuah langkah mengejutkan dan terbesar dalam hampir 24 tahun. (ant/bil/rst)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
26o
Kurs