Senin, 29 April 2024

Kampanyekan Green Economy, Kemenkop Inisiasi Hutan Bambu G20 di Nusa Dua

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Bamboo Forest for G20 di Bali Collection Nusa Dua, Bali, Jumat (11/11/2022). Foto: Kemenkop UKM

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) bersama Yayasan Bambu Lestari dan beberapa organisasi peduli lingkungan lainnya menjadi inisiator Bamboo Forest for G20 (Hutan Bambu Nusantara), di Bali Collection Nusa Dua.

Teten Masduki Menteri Koperasi dan UKM menyatakan, kehadiran Bamboo Forest for G20 atau Hutan Bambu G20 menjadi momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan kepemimpinan dalam ekonomi hijau guna menurunkan emisi karbon.

“Sepeda itu green vehicle apalagi sepeda bambu. Bambu sebagai alternatif hijau merupakan bahan terbarukan yang dapat dipanen dalam waktu yang jauh lebih pendek dari kayu, dan membutuhkan perawatan yang hampir tidak ada karena cukup ditanam satu kali saja,” ujarnya melalui keterangan resmi, di Jakarta, Senin (14/11/2022).

Dia menjelaskan, bambu Indonesia cukup produktif karena lebih banyak empat kali lipat dibandingkan China dan Jepang. Sehingga, bisa menjadi salah satu kekuatan ekonomi hijau Indonesia ke depan.

Selain itu, manfaat lingkungan dari bambu serta tradisi Indonesia yang kaya dalam pemanfaatan bambu akan mendorong pertumbuhan riset atas pemanfaatan bambu dalam berbagai sektor.

Bambu dianggap dapat menjadi sumber energi bersih dan memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan. Dalam satu tahun, setiap satu hektare bambu mampu menyerap 50 ton karbondioksida, mencegah erosi, dan menyerap 35 juta liter air untuk tiap desa bambu per tahun.

“Jadi, gerakan untuk memperluas desa bambu saya kira langkah yang paling konkret untuk menyelamatkan bumi. Kami optimistis kampanye bambu sebagai green economy selain menjadi kekuatan ekonomi lokal juga akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat luas,” kata Teten dikutip dari Antara.

Sementara itu, Lestari Monica Direktur Eksekutif Yayasan Bambu Tanuhandaru menceritakan Hutan Bambu G20 dikerjakan gotong royong dalam waktu satu pekan oleh para tukang dari desa yang memanen bambu di desa pula.

“Di sini, kami bicara soal isu lingkungan, keberlanjutan, diversity, keanekaragaman hayati, green mobility, investasi hijau. Ini jadi ruang para aktor dan pemerhati bertemu dan berdiskusi, ada juga eksibisi berupa produk yang dibuat dari desa, produk keren dan desain keren baik makanan, pakaian termasuk sepeda bambu,” ungkapnya.

Seluruh pengunjung G20 bisa ke Bali Collection untuk mengunjungi Bamboo Forest for G20 yang juga menjadi bagian dari Future SMEs Village yang diinisiasi Kemenkop.(ant/gat/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs