Jumat, 19 April 2024

Khofifah: 50 Persen Lulusan SMA di Jatim Tidak Lanjut Jenjang Perguruan Tinggi

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam gelaran SMA Awards 2022, Jumat (16/12/2022) malam. Foto: Humas Pemprov Jatim

Sekitar 50 persen lulusan SMA di Jawa Timur (Jatim) memilih tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Pernyataan itu disampaikan oleh Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim dalam gelaran SMA Awards 2022, Jumat (16/12/2022) malam kemarin.

Menurut Khofifah, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. Karena, lembaga sekolah merupakan unsur penting untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik.

“Peradaban dunia harus dikuasai dan diwarnai dengan nilai-nilai yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan,” kata dia.

Meski demikian, Pemprov Jatim telah menginisiasi program double track SMA yang menjadi opsi untuk para siswa untuk berkecimpung di dunia kerja.

Dalam program double track, sistem pembelajaran SMA dan SMK dipadukan untuk memberi siswa keterampilan sesuai minatnya. Sehingga, para siswa bisa menggeluti dunia kerja apabila tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi setelah kelulusan.

Sementara itu terkait dunia pendidikan dan peradaban, Khofifah sedikit bercerita tentang prediksi Kishore Mahbubani Dewan Keamanan PBB, bahwa pegerakan dunia berasal dari negara Timur Tengah, kemudian ke Eropa, Amerika dan Asia.

“Ini prediksi tahun 2009 dan Indonesia saat itu belum mampu menangkap peluang itu. Korea Selatan menjadi negara yang bisa menangkap peluang peradaban tersebut,” terangnya.

Lalu di tahun 2019, tepat 10 tahun kemudiam Kishore Mahbubani kembali memprediksi. Kata dia, peradaban dunia yang mempunyai peluang menangkap selanjutnya adalah Indonesia.

Oleh karena itu Khofifah mengajak stakeholder pendidikan untuk memperkuat kerjasama di berbagai bidang, agar bisa mewarnai peradaban dunia dengan nilai kemanusiaan dan perdamaian.

“Mari membangun penguatan di berbagai bidang, sektor pendidikan dengan bangunan perdamaian, pendidikan dengan industri, dan pendidikan dengan teknologi, pendidikan dengan budaya,” jelas Khofifah.

Sementara itu Wahid Wahyudi Kepala Dinas Pendidikan Jatim tidak memberikan respon ketika dikonfirmasi tentang 50 persen siswa SMA Jatim tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tersebut. (wld/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 19 April 2024
32o
Kurs