Kamis, 25 April 2024

Pakar Ingatkan Pentingnya Kesadaran Mengenai Asuransi Jiwa untuk Penonton

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Kondisi tribun penonton Stadion Kanjuruhan usai kerusuhan yang terjadi di stadion itu, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). Foto: Antara

Maulina Pia Wulandari pakar manajemen isu dan krisis mengingatkan pentingnya perlindungan jiwa untuk penonton yang hadir di tribun, berkaca dari tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan orang.

Ia menilai, penyelenggaraan pertandingan antara Arema melawan Persebaya masih jauh dari memenuhi standar keamanan, keselamatan, dan kepatuhan, sehingga untuk manajemen risikonya harus diperhitungkan secara matang, salah satunya adalah tiket penonton yang mencakup asuransi jiwa.

“Jadi kalau terjadi sesuatu sudah ada pertanggungan yang melindungi diri mereka (penonton). Kejadian yang harus diprediksi, karena setiap kegiatan yang mengundang banyak orang itu pasti mengandung risiko. Salah satu untuk memenuhi standard safety and complain itu adalah termasuk memberikan asuransi jiwa pada tiket massa,” kata dosen Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya Malang tersebut saat mengudara di program Wawasan Radio Suara Surabaya, Selasa (4/10/2022).

Dalam menonton pertandingan bola, menurut Pia, panitia pelaksana sebelum menjual tiket kepada penonton seharusnya bisa menghitung risiko paling fatal apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Di dalam pertandingan sepak bola juga, kita harus memperhitungkan kira-kira yang paling fatal itu yang seperti apa? Bisa jadi kan kehilangan nyawa. Kita harus bekerja sama dengan asuransi jiwa yang terpilih, untuk menghitung berapa value dari harga tiket itu, asuransinya berapa yang harus dibayarkan oleh penonton? Supaya mereka bisa tercover,” tegasnya.

Sementara di Indonesia, Pia menilai masyarakat Tanah Air belum sadar akan pentingnya asuransi jiwa, karena menganggap itu hanya sebagai tambahan biaya.

Selain tiket, keamanan stadion menjadi salah satu poin penting mengenai kelayakan dan pemenuhan standar keamanan yang dapat diakses oleh lembaga casting and building yang terakreditasi bagus.

“Selain asuransi, ada keselamatan gedung harus disampaikan kepada publik, apakah gedung yang dipakai itu layak atau tidak,” ujar Pia.

Ia menambahkan, selain memproteksi penonton dan pihak-pihak yang terlibat dalam pertandingan langsung di stadion dengan asuransi dan keamanan gedung, salah satu yang menjadi atensi adalah simulasi bila terjadi masalah.

“Di pikiran saya kenapa harus ada gas air mata? Kenapa tidak pakai water canon? Itu harus ada simulasi. Itu harus disampaikan kepada publik, persiapan kegiatan besar itu sudah ada simulasi. Keamanan dan sebagainya. Paling penting jumlah penontonnya juga tidak boleh memenuhi kapasitas atau jangan dipenuhi,” pungkasnya.(rum/dfn/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Kamis, 25 April 2024
27o
Kurs