Jumat, 26 April 2024

Pandemi Picu Kreativitas Mahasiswa di Surabaya Buat Furnitur Multi Fungsi

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Renatha Aurelia mahasiswa UK Petra dengan karyanya kursi "Luwes", Rabu (22/6/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Dua tahun belakangan, pandemi Covid-19 membuat pola kehidupan berubah. Salah satunya manusia yang harus terbiasa melakukan banyak aktivitas di satu tempat. Kondisi itulah yang memicu kreativitas mahasiswa di Surabaya untuk membuat furnitur multi fungsi.

Seperti karya milik Renatha Aurelia, mahasiswa semester 4 Program Studi (Prodi) Desain Interior UK Petra Surabaya. Kursi berbahan utama kayu yang bisa digunakan dengan 3 posisi. Duduk lesehan dengan punggung bersandar, duduk setengah berdiri, dan duduk seutuhnya dengan kaki bertumpu.

Renatha mengaku selama pandemi, membutuhkan waktu hampir seharian di kamar yang berukuran sempit. Ide itu muncul setelah merasa kesulitan setiap kali harus duduk bersila di lantai saat mengerjakan tugas membuat maket.

Posisi duduk lesehan dan bersandar pakai kursi “Luwes” karya Renatha Aurelia mahasiswa UK Petra, Rabu (22/6/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

“Kalau pakai kursi ini ada alasnya, terus bisa sandaran juga. kalau mau santai banget, sandarannya bisa dimiringkan, karena bisa diatur. Karena ruangan sempit juga, kursi dibuat bisa dipakai duduk setengah berdiri atau mau duduk sepenuhnya juga kuat sampai berat badan maksimal 100 kilogram,” ujar Renatha sambil mempraktikkan pengaturan kursi kayunya.

Pembuatan kursi yang diberi nama “Luwes” miliknya membutuhkan waktu 8 hari dengan budget Rp 800 ribu. Tidak sendiri, dia berdiskusi dengan tukang kayu untuk menuangkan idenya.

“Murni karena pengalaman pribadi aja selama pandemi. Sementara belum ada keinginan untuk produksi banyak,” kata Renatha.

Selain karya Interior Product Design for Workspace (IPD-WS) untuk kegiatan di dalam ruangan seperti milik Renatha, dalam pameran dengan topik “Furniture in The Post Pandemic Era” itu juga menampilkan karya Interior Product Design for Cultural Space (IPD-CS) untuk ruang publik.

Aldwien, mahasiswa semester 6 UK Petra dengan karyanya “KUJA Bench”, Rabu (22/6/2022). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Salah satunya karya Aldwien Nathaniel, mahasiswa semester 6 dari Prodi yang sama. Menamai karyanya “KUJA Bench” dengan konsep kursi dan meja yang disatukan. Memanfaatkan limbah kayu mahoni, mersnti, pinus, dan jati, Aldwien menginginkan fasilitas ini ada di salah satu gedung kampusnya. Karena menurutnya, penting sekali ruang publik memiliki fasilitas yang bisa digunakan secara pribadi, tidak harus ramai-ramai dengan banyak orang.

“Bisa dua fungsi. Duduk saja, mejanya di belakang dipakai tempat naruh barang. Kalau hadap depan, nanti mejanya dipakai mengerjakan tugas misalnya,” kata Aldwien.

Sementara itu, Grace Mulyono, Dosen Penanggung Jawab Pameran berharap, pameran ini bisa memunculkan desainer-desainer muda Indonesia dengan memanfaatkan salah satu kekayaan alam yang juga menjadi unggulan, yaitu kayu.

“Indonesia ini negara penghasil kayu dan furnitur terbesar di dunia. Selama ini desainernya dari luar negeri padahal kita punya kekayaan alamnya, dan kemampuan desainernya juga luar biasa,” kata Grace kepada suarasurabaya.net, Rabu (22/6/2022).

Sebanyak 27 desain furnitur karya mahasiswa UK Petra dipamerkan mulai 22-24 Juni 2022 di Amphiteather East Cost Mall Surabaya. (lta/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs