Jumat, 26 April 2024

Pemprov Jatim: 2,7 Juta Liter Minyak Goreng Telah Didistribusikan

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa memberangkatkan truk untuk mendistribusikan minyak goreng ke Kabupaten/Kota di Jawa Timur (6/3/2022). Foto : Humas Pemprov Jatim.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendistribusikan 2,7 juta liter minyak goreng selama tiga hari berturut-turut mulai 4-6 Maret 2022, untuk para pedagang di pasar tradisional di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur. Dengan dibukanya akses harga yang lebih terjangkau bagi para pedagang pasar tradisional, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan minyak goreng.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur di Gedung Negara Grahadi, Minggu (6/3/2022) mengungkapkan, masih akan mendistribusikan kembali 1.042 ton atau sejumlah 1.146.200 liter minyak goreng, sehingga totalnya kurang lebih mencapai 3,8 juta liter minyak akan didistribusikan.

“Sisanya secara berkelanjutan akan didistribusikan ke setiap daerah sesuai kebutuhan. Begitu pula dengan rencana kedatangan migor minggu ini secepatnya akan kami distribusikan. Mengingat titiknya memang banyak dan harus di-support sesuai dengan jumlah penduduk di masing-masing kabupaten maupun kota di Jatim,” ungkap Khofifah, dikutip dari laman resmi Pemprov Jatim.

Khofifah menjelaskan, pendistribusian minyak goreng dilakukan dengan tidak langsung menyasar para konsumen. Hal ini bertujuan untuk membantu para pedagang pasar tradisional, yang juga kesulitan mencari pasokan minyak goreng dengan harga wajar.

“Dengan melakukan penyaluran kepada para pedagang maka akan memberikan dampak keberlanjutan yang lebih luas. Pedagang akan memperoleh pasokan minyak goreng yang terjangkau sehingga dapat menjalankan usahanya, konsumen juga dapat membeli produk dengan harga yang wajar,” jelasnya.

Sampai saat ini Pemprov Jatim terus berupaya mengurai kendala-kendala distribusi minyak goreng, yang menghambat pasokan minyak goreng untuk sampai ke konsumen di semua kabupaten/kota di Jawa Timur. Berbagai strategi dilakukan, termasuk menggelar operasi pasar secara rutin.

Dari hasil inspeksi yang dilakukan di lapangan, tidak ada pabrik minyak goreng yang mengurangi kapasitas produksi bulanannya. Kebutuhan per bulan di Jawa Timur sendiri berada di angka 59.000 ton, sedangkan total produksinya mencapai 63.000 ton per bulan.

“Ini bagian dari komitmen Pemprov Jatim untuk memastikan ketersediaan minyak goreng yang terjangkau bagi masyarakat. Karena hitung-hitungan matematikanya Jatim surplus, tapi di lapangan, minyak goreng langka dan harganya tidak stabil,” imbuhnya.

Dalam kesempatan ini Khofifah juga meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan aksi  panic buying, karena dinilai akan mendorong kelangkaan minyak goreng di pasaran. “Jadi tidak perlu melakukan pembelian berlebih dengan cara mengajak anak, suami atau istri, dan saudara untuk membeli minyak goreng dengan jumlah tidak wajar. Beli sewajarnya saja sesuai kebutuhan,” pungkasnya. (bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
29o
Kurs