Rabu, 11 Desember 2024

Pengamat: Tren Pendengar Radio Naik Perlahan, tapi Pasti

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Nanda Penyiar Suara Surabaya saat siaran, Jumat (11/6/2021). Foto: dok suarasurabaya.net

Dalam rangka World Radio Day atau Hari Radio Sedunia yang jatuh pada hari ini, Minggu (13/2/2022), perkembangan media radio otomatis menjadi sorotan publik.

Judy Djoko Wahyono Tjahjo Pemerhati Radio mengatakan, ia optimis bahwa radio akan terus berkembang. Bahkan, berkembangnya teknologi digital dan sosial media, tidak menjadi penghalang dan justru menjadi tantangan.

Ia juga menyebut, pendengar radio terus menurun sejak tahun 2015. Namun saat ini, jumlahnya semakin bertambah dan konsisten.

Berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, media konvensional seperti TV dan radio mengalami pertumbuhan 10,42 persen pada tahun 2020 silam. Hasil temuan Nielsen juga menunjukkan hingga kuartal ketiga 2016, terlihat 57 persen dari total pendengar radio justru berasal dari Generasi Z dan Milenial yang semakin menangguhkan harapan bahwa radio akan tetap eksis di masa depan.

“Pendengar radio menurun sejak 2015 dan beranjak naik meski tidak setinggi medsos, tapi konsisten naik. Yang menarim audience tidak lagi mendengarkan melalui receiver konvensional, tetapi gadget,” kata pria yang akrab disapa Bung Joko itu kepada Radio Suara Surabaya, Minggu (13/2/2022).

Ia menambahkan, “Tren ini menggembirakan sekali dan ini tidak dialami oleh koran karena ada yang unsur yang sama antara digital internet dengan panyiaran terestrial”.

Selain itu, radio memiliki keunggulan dibanding media lain, yakni suara. Suara yang menjadi kekuatan kunci media radio dalam membangun keintiminan dengan pendengarnya.

Sifat radio yang membentuk theatre of mind juga menjadi keunggulan radio, meski saat ini sudah banyak radio yang juga menyiarkan visual streaming.

Theatre of Mind tetap (ada), tapi jangan kemudian mengulangi kelemahan beberapa stasiun televisi yang siaran kata atau suaranya dibawah standar lalu menyajikan laporan visual,” ujarnya.

Dengan berkembangnya teknologi digital, Joko menambahkan, hal itu justru menjadi tantangan media radio untuk terus berkembang.

Sebelumnya, Ido Prijana Hadi Dosen Riset Khalayak dan Komunikasi Massa Universitas Kristen Petra Surabaya mengatakan, agar radio dapat mengambil hati pendengarnya, radio harus mampu melayani generasi yang berbeda-beda di era saat ini dengan menciptakan program yang sesuai karakteristik media itu.

Bukan hanya itu, Ido menilai selama pengelola media mampu memegang teguh komitmen untuk melayani masyarakat maka apapun eranya, pendengarnya akan terus mengikuti.

“Bagaimana untuk menjangkau pendengar? Memang harus diikuti karena bagaimanapun pendengar menciptakan medianya sendiri. Kita jadi warga yang saling terkoneksi media, mau gak mau karena itu tuntutan, media harus berubah ke sana,” ujar Ido.(tin/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Truk Tabrak Rumah di Palemwatu Menganti Gresik

Surabaya
Rabu, 11 Desember 2024
24o
Kurs