Selasa, 23 April 2024

Protes di Iran Berlanjut Meski 19 Anak Dilaporkan Terbunuh

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Aksi demonstrasi di Iran menuntut dibukanya penyebab kematian Mahsa Amini saat berada dalam masa tahanan polisi di negara itu. Foto: Reuters

Protes dari para demonstran di iran terkait meninggalnya Mahsa Amini saat berada dalam masa tahanan polisi di negara itu masih berlanjut, pada Minggu (9/10/2022). Demonstrasi yang dimulai sejak 17 September 2022 lalu tersebut, diketahui telah menyebabkan sekitar 185 orang terbunuh oleh kekerasan yang dilakukan aparat negara itu.

Selain meminta agar kematian Amini dibuka dengan transparan, demonstrasi itu juga menuntut agar Ali Khamenei pemimpin tertinggi kedua Iran untuk turun dari jabatannya.

“Setidaknya 185 orang, termasuk 19 anak-anak, meninggal dalam protes nasional di seluruh Iran. Jumlah pembunuhan tertinggi terjadi di provinsi Sistan dan Baluchistan dengan setengah dari jumlah yang tercatat,” ujar Kelompok Pejuang Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis Norwegia dalam sebuah pernyataan yang dikutip Antara dari Reuters, Minggu (9/10/2022).

Pihak berwenang Iran telah mengklaim bahwa musuh negaranya terutama Amerika Serikat, berada di balik demonstrasi tersebut. Mereka menuduh pembangkang bersenjata telah melakukan kekerasan, yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 20 anggota keamanan.

“Video dibagikan di media sosial menunjukkan protes masih berlanjut dengan ratusan gadis sekolah menengah maupun mahasiswa, meskipun pihak keamanan menggunakan gas air mata, pentungan, dan peluru tajam,” tutur Pejuang HAM Iran itu.

Sebuah video yang diunggah oleh aktivis 1500tasvir yang diikuti secara luas, menunjukkan seorang pria berteriak “jangan pukul istri saya, dia hamil,” ketika dia berusaha melindungi sang istri dari polisi yang memukuli pasangan tersebut di Kota Rafsanjan, pada Sabtu (8/10/2022).

Terdapat beberapa unggahan lainnya di media sosial, seperti video toko-toko tutup di beberapa kota setelah seruan untuk mogok massal dan demonstran memblokir beberapa jalan di Teheran Selatan. Namun, Reuters tidak dapat memverifikasi video dan unggahan tersebut.

Sebagai informasi, Masha Amini ditangkap oleh polisi moralitas Iran pada 13 September 2022 lalu, setelah dianggap melanggar aturan berpakaian yang mengharuskan perempuan mengenakan penutup kepala.

Saat dalam tahanan, Amini pingsan dan dilarikan ke rumah sakit di mana dia dinyatakan meninggal. Polisi yang menyangkal bahwa Amini dianiaya mengklaim bahwa kematiannya disebabkan karena serangan jantung. Namun, keluarganya mengatakan dia tidak memiliki catatan penyakit dan dalam keadaan sehat ketika ditangkap. (ant/rum/bil/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
29o
Kurs