Selasa, 23 April 2024

Satgas Sebut Biosekuriti Sebagai Pertahanan Utama Cegah Penularan PMK

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area kandang hewan ternak untuk mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK). Foto: Kementan

Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) mengatakan pertahanan pertama penularan PMK adalah biosekuriti apabila vaksin dan pengobatan belum ada.

“Pertama adalah APD (alat pelindung diri). Apabila APD tidak tersedia atau tidak mencukupi bisa menggunakan biosekuriti dengan disinfeksi yang rutin,” ujar Wiku dalam keterangan tertulis yang dikutip Antara, Sabtu (30/7/2022).

Ia mengatakan setiap petugas yang keluar-masuk kandang maupun peternakan harap disemprot terlebih dahulu. Kemudian pastikan alas kaki yang digunakan juga bersih, dengan cara disinfeksi sehingga kebersihan hewan selalu terjaga.

“Yang penting adalah orang keluar-masuk kandang atau peternakan harus bebas virus PMK. Prinsipnya begitu,” ujar Wiku.

Meskipun kandang adalah lingkungan yang relatif kotor, namun perlu dipastikan bahwa virusnya tidak boleh terbawa masuk ataupun keluar. Inilah prinsip utamanya.

Perlu diketahui, biosekuriti adalah istilah baru yang muncul karena PMK. Tapi perlu diketahui, sebenarnya saat pandemi Covid-19 pun dilakukan biosecurity testing untuk pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri.

“Sekarang untuk PMK ini memakai istilah biosekuriti, karena ingin memastikan bahwa virusnya tidak dibawa masuk atau keluar,” ujar Wiku. (ant/des/dfn)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 23 April 2024
27o
Kurs