Sabtu, 20 April 2024

4.265 Petani Ngawi Manfaatkan Electrifying Agriculture Tunjang Produktivitas Pertanian

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Pompa air yang memanfaatkan Electrifying Agriculture untuk persawahan. Foto: PLN

Rizky Ardiana Bayuwerty Manager PLN UP3 Madiun menjelaskan, saat ini terdapat 4.265 petani di Ngawi dan sekitarnya telah memanfaatkan electrifying agriculture untuk pompa air.

Ia menambahkan, sebagian besar proses produksi padi petani di Ngawi, Madiun dan sekitarnya telah menggunakan pompa air listrik untuk meningkatkan produktivitas pertanian padi.

Hal ini selaras dengan pernyataan Jokowi yang menyebutkan bahwa Ngawi merupakan produsen gabah kering panen (GKP) dengan produktivitas tertinggi se-Jawa Timur yang menjadikan Ngawi sebagai lumbung pangan nasional.

“Saat ini terdapat 4.265 pelanggan agriculture di wilayah kerja PLN UP3 Madiun dengan total daya 20,7 MVA. Hal ini terus meningkat seiring dengan demand Ngawi sebagai lumbung pangan nasional. Pertumbuhannya naik 29,71 persen per-tahunnya,” kata Rizky dalam keterangan tertulis, Sabtu (11/3/2023).

Pengairan persawahan yang memanfaatkan electrifying agriculture. Foto: PLN

Kemudian, ia menerangkan, sektor agriculture yang terdiri dari perikanan, perkebunan, pertanian dan peternakan, sektor pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan jumlah pelanggan sebanyak 3.640 dengan kenaikan per tahun sebesar 22,07 persen.

Tercatat pada Februari 2023, terdapat pertumbuhan pelanggan agriculture di wilayah PLN UP3 Madiun sebanyak 610 pelanggan dengan daya terpasang sebesar 2.836 kVA.

Di lain hal, Rizky menyampaikan, PLN menyiagakan 24 personel, 2 unit genset mobile 100 kVA, dan 2 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 100 kVA untuk menjaga keandalan pasokan listrik.

“Personel telah kami siagakan dengan genset mobile untuk mengamankan lokasi dan alhamdulillah berjalan lancar dan andal,” terang Rizky.(ihz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
26o
Kurs