Minggu, 28 April 2024

Badan Geologi Sebut Kondisi Air Tanah Indonesia Masih Aman Meski Kemarau Panjang

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Adiar Usman, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan. Foto: Antara Adiar Usman, Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan. Foto: Antara

Adiar Usman Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Tata Lingkungan (PATGTL) Badan Geologi mengungkapkan, kondisi air tanah Indonesia masih dalam keadaan aman meski mengalami kemarau panjang yang dipengaruhi fenomena El Nino.

“Secara umum kondisinya masih aman,” ujar Adiar di Jakarta, Senin (9/10/2023) seperti dilansir Antara.

Dia menjelaskan air tanah merupakan bagian penting dari siklus hidrologi alam yang terdapat dalam lapisan batuan di bawah permukaan tanah, meliputi keterdapatan, penyebaran, dan pergerakan terhadap kondisi geologi suatu daerah.

Batuan tersebut memiliki berberapa karakteristik. Salah satunya yakni akuifer, lapisan pembawa air yang memiliki sususan sedemikian rupa sehingga dapat menyimpan dan mengalirkan air dalam jumlah yang cukup di bawah lokasi lapang.

Adiar menjelaskan pengaruh El Nino di Indonesia hanya berdampak pada akuifer dangkal atau lapisan pembawa air yang lebih dekat ke permukaan tanah.

Hal inilah yang kemudian menjadi penyebab air tanah menjadi semakin dalam, dan mengakibatkan air sumur galian masyarakat menjadi berkurang bahkan mengering.

Meski begitu, ia juga menekankan bahwa jika El Nino berlangsung dalam jangka waktu yang lebih panjang, hal tersebut dapat mengurangi imbuhan air tanah, yang kemudian berdampak pada pengurangan cadangan dan potensi air tanah.

Oleh karena itu, Adiar menyarankan perlunya upaya mitigasi, seperti meningkatkan kapasitas penyimpanan air permukaan dengan membangun kolam retensi, embung, waduk, dan bendungan.

“Secara mikro bisa juga dengan membudayakan masyarakat untuk melakukan konservasi sumber daya air, seperti biopori, sumur resapan, dan membuat penampungan air,” ujar Kepala PATGTL ini.

Lebih lanjut, secara berkala Badan Geologi telah memantau kondisi air tanah dan mewajibkan pengguna air tanah untuk membangun sumur resapan guna mengoptimalkan pengimbuhan air hujan ke dalam tanah sehingga menjaga potensinya.

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dan selektif dalam memanfaatkan air selama musim kemarau dengan menggunakan air hanya untuk kebutuhan dasar dan kehidupan sehari-hari. (ant/feb/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
32o
Kurs