Sabtu, 12 Oktober 2024

Beberapa Wilayah di Gresik Masih Dilanda Banjir dengan Ketinggian Bervariasi

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
BPBD Gresik melakukan evakuasi warga Desa Beton, Kec. Menganti menuju tempat pengungsian, Selasa, (21/2/2023). Foto: BPBD Gresik

Beberapa wilayah di Kabupaten Gresik masih dilanda banjir pada Rabu (22/2/2023) pagi, di antaranya dua desa di Kecamatan Cerme, Kecamatan Driyorejo, dan tiga desa di Kecamatan Menganti yaitu Desa Bringkang, Desa Beton, dan Desa Boboh dengan ketinggian yang bervariasi.

Darmawan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) Gresik mengatakan, ketinggian banjir di wilayah Menganti mencapai 60-70 cm. Ia menambahkan, untuk wilayah Driyorejo ada beberapa pemukiman yang bahkan ketinggian airnya mencapai 1 meter.

“Untuk Desa Driyorejo, air dari hulu yang kemarin mulai dari Karang Andong, Banjaran, Mojosarirejo turun ke Sumput dan sebagian bisa mengalir ke Kali Surabaya. Namun, sekarang air tidak bisa keluar yang di Desa Driyorejo, karena air Kali Surabaya yang naik,” jelas Darmawan saat dikonfirmasi Suara Surabaya.

Terkait ini, Darmawan menjelaskan, kepala desa Driyorejo sudah menyampaikan kepada petugas untuk membuka pintu air Rolag Gunungsari supaya air bisa mengalir lebih cepat.

Kemudian untuk wilayah Menganti, ia menjelaskan, penyebab banjir murni karena debit air sungai di Desa Bringkang yang naik sehingga airnya meluap.

“Sungai di samping pom bensin Bringkang sudah lebar, cuma memang karena debit air yang tinggi sehingga meluap. Sekarang tinggal menunggu kondisi Kali Lamong yang menjadi muaranya, yang pagi ini debit air mengalami kenaikan dari pantauan BPBD,” terangnya

Tidak berbeda dengan wilayah Menganti, banjir di wilayah Cerme juga menunggu situasi debit air di Kali Lamong yang memang menjadi muaranya.

Darmawan melaporkan, banjir di Cerme merupakan luapan dari arah hulu Balongpanggang dan Benjeng yang melintas di Jalan Raya Morowudi, di mana banjir dilaporkan mencapai ketinggian 20-30 centimeter.

Di sisi lain, ia menerangkan dari tiga kecamatan terdampak banjir, sebagian warga sudah dievakuasi di tempat yang aman.

“Saat ini di perumahan Graha Menganti 1 kita siapkan satu perahu untuk mengevakuasi warga ke balai RW. Graha 2 juga demikian, sebagian sudah disiapkan perahu untuk mengevakuasi warga ke balai RW juga. Untuk wilayah Driyorejo, belum ada evakuasi yang dilaporkan, namun sudah disiapkan perahu yang sudah menuju ke Driyorejo,” papar Darmawan

Selain upaya evakuasi, BPBD Gresik juga sudah melakukan upaya lain seperti koordinasi dengan Dinas Sosial dan membuka dapur umum.

“Kami sudah membuka dapur umum di shelter Cerme untuk wilayah terdampak di Cerme dan Menganti, dan saat ini masih mengusulkan untuk membuka dapur umum lagi di wilayah Driyorejo dan saat ini masih dalam proses,” katanya.

Ia mengatakan, saat ini jumlah warga yang dievakuasi dan jumlah rumah terdampak masih dalam proses penghitungan.(ihz/dfn/rst)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Kecelakaan Mobil Box di KM 12 Tol Waru-Gunungsari

Surabaya
Sabtu, 12 Oktober 2024
36o
Kurs