Minggu, 28 April 2024

Gubernur BI Mengungkap Tiga Tantangan untuk Mengendalikan Inflasi Pangan 2023

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
MinyakKita di lapak sembako Pasar Tambahrejo, Kota Surabaya, Jawa Timur. Foto: Meilita suarasurabaya.net

Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia (BI) menyampaikan tiga tantangan untuk mengendalikan inflasi pangan pada tahun 2023 supaya masyarakat sejahtera dan keadaan politik stabil.

Tantangan yang pertama adalah inflasi global saat ini masih tinggi meskipun sudah menurun dari 10 persen dari tahun lalu menjadi sekitar 5-6 persen pada tahun 2023.

“Karena itu, sesuai arahan Presiden, seluruh dunia tangani inflasi sehingga kita kena imbas (secara ekonomi). Mengapa Bank Indonesia betul-betul jaga nilai tukarnya stabil? Supaya harga-harga di dalam negeri stabil,” ucap Perry Warjiyo, dilansir dari Antara, Rabu (5/4/2023).

Untuk tantangan kedua ialah kecukupan pasokan pangan di daerah dan antar daerah. Misalnya, daerah Jawa Barat yang menjadi lumbung padi bisa menyuplai komoditas tersebut ke daerah lainnya.

Menurut Perry, diperlukan ketahanan dan produksi pangan dengan memanfaatkan “agri farming” yang telah terdigitalisasi.

Adapun tantangan terakhir untuk mengendalikan inflasi pangan yakni faktor musiman yang membuat inflasi pangan harus dikendalikan.

“Sekarang akan hadapi lebaran. Bagi yang punya barang jangan disimpan, rakyat membutuhkan beras, minyak goreng, telur, ayam, apapun, harus ada di pasar-pasar sehingga ini betul-betul suplainya ada. Demikian juga musimannya ada pada triwulan III dan IV karena faktor musim cuaca yang tak baik dan harus kita atasi bersama,” katanya

Pada 18 Agustus 2022, Presiden Joko Widodo disebut telah mengarahkan jajarannya untuk mengendalikan pangan. Sejumlah cara yang dilakukan antara lain, mengadakan pasar murah di 2.636 titik, 63 Kerjasama Antar Daerah (KAD), 75 program Subsidi Ongkos Angkut (SOA), 2,39 juta polybag dalam program gerakan tanam cabai, replikasi model bisnis, penyaluran bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) serta sarana produksi pertanian (saprotan), hingga digitalisasi.

“Kalau harga pangan terkendali dan terjangkau, maka urusan perut selesai. Kalau urusan perut selesai, ya tentu saja stabil, rakyatnya sejahtera,” ujar Perry.(ant/ihz/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs