Senin, 29 April 2024

Indonesia-Inggris Perpanjang Kerja Sama Transisi Energi

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Foto: Antara. Foto: Kementerian ESDM

Arifin Tasrif Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Graham Stuart Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris menyepakati perpanjangan kerja sama program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari).

“Inggris berkomitmen akan meningkatkan dukungannya dalam mencapai target net zero emission (NZE) Indonesia,” kata Arifin dilansir Antara pada Jumat (4/8/2023).

Menurut Arifin, program Mentari dijadwalkan akan berakhir pada 2024. Namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027.

“Inggris akan memberikan tambahan 6,5 juta poundsterling atau setara Rp135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut,” imbuh Arifin.

Mentari merupakan program untuk meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik untuk aplikasi on-grid maupun off-grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi, dan kajian teknis.

“Mereka juga telah menyiasati beberapa proyek energi rendah karbon dan melaksanakan proyek percontohan di bagian timur Indonesia,” ujar Arifin.

Selain program Mentari, kata dia, Inggris juga aktif mendukung Indonesia melalui berbagai program, termasuk Just Energy Transitions Partnership (JETP) dan Joint Economic And Trade Committee (JETCO).

“Kami proyeksikan kemitraan ini akan terus berkembang, mempromosikan kerja sama teknis, perdagangan berkelanjutan, dan investasi hijau antara kedua negara,” tegasnya.

Arifin juga menyampaikan bahwa Indonesia mengundang lebih banyak mitra internasional untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju target energi bersih Indonesia.

Indonesia membutuhkan investasi hingga 1 triliun Dolar Amerika Seirkat (AS) pada 2060 untuk pembangkit dan transmisi energi terbarukan.

“Oleh karena itu, kami membuka peluang investasi dan kerja sama yang luas untuk mencapai target tersebut,” tuturnya.

Sementara itu, beberapa hasil program Mentari, di antaranya pada 24 Agustus 2022 telah diresmikan dua PLTS di Kabupaten Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk 200 rumah tangga. Juga PLTS Terpusat 60 kWp di Desa Mata Redi dan PLTS Terpusat 35 kWp di Desa Mata Woga.

Program Mentari telah menetapkan dua desa yang terletak di Kabupaten Sumba Tengah, NTT itu sebagai desa percontohan pertama. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
32o
Kurs