Senin, 29 April 2024

Keberadaan Fasilitas Konseling Penting Dipertimbangkan di Pos Mudik

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi jalan tol. Foto: Antara

Ella Titis Yuniansari Psikolog Klinis Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya mengatakan fasilitas konseling di pos mudik perlu dipertimbangkan selain pos pemeriksaan kesehatan fisik.

“Akan lebih baik kalau ada pos konseling di samping pos kesehatan, jadi ada dua sisi, psikologis dan fisik, tetapi itu tergantung kebijakan dan pertimbangan dari pengelola tempat peristirahatan atau transportasi umum,” kata Ella dilansir dari Antara, Selasa (18/4/2023).

Dia mengatakan, saat mudik bisa saja akan banyak hal yang terjadi di luar prediksi, misalnya kabar duka dari saudara atau kabar kurang menyenangkan lainnya yang akan mempengaruhi psikis pemudik.

“Jadi seandainya ada pos-pos konseling, mungkin kami teman-teman konselor bisa membantu menenangkan, pemudik juga bisa datang untuk mendapatkan pertolongan pertama, karena pertolongan pertama itu tidak hanya secara fisik aja, tetapi psikis juga,” kata dia.

Ella menambahkan, penting juga bagi pemudik untuk menjaga kesehatan mental anak-anak yang diajak mudik, karena anak-anak cenderung tidak bisa menoleransi jarak tempuh yang jauh dan membuat mereka mudah bosan dan lelah.

“Jadi kita yang harus memahami kondisi anak, karena anak itu kuncinya dua, perutnya kenyang, hatinya senang. Untuk itu orang tua bisa membawakan makanan dan mainan kesukaan anak saat mudik,” kata Ella.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk mengajak anak berkomunikasi dan bermain di tengah perjalanan.

“Orang tua bisa menemani anak bermain saat mudik menggunakan mobil pribadi, tetapi tidak disarankan di samping pengemudi, karena akan mengganggu. Jadi ibu misalnya, ketika bapak menyetir bisa menenangkan anak di belakang, usahakan jangan mengganggu pengemudi,” kata Dia.

Ella juga mendukung penyediaan tempat bermain anak di tempat peristirahatan sementara (rest area) atau di tempat transit transportasi umum. Menurutnya, hal itu akan membantu menjaga kestabilan mental anak.

“Kalau ada tempat bermain anak itu sangat bagus, jadi kita bisa mengajak mereka untuk bermain sambil istirahat sejenak, tetapi anak juga perlu diajak kompromi, misalnya mainnya ada tenggat waktu, jadi dia tidak keterusan, nanti bisa diajak bermain kembali ketika sudah sampai di tempat tujuan,” kata Ella. (ant/ihz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
27o
Kurs