Senin, 29 April 2024

Kemenkes Perkuat Surveilans untuk Antisipasi Virus Nipah

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Foto: Kemenkes

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memperkuat surveilans sebagai upaya siaga dalam mengantisipasi Virus Nipah, yang belum lama ini dilaporkan muncul di sejumlah negara tetangga.

“Kita perkuat surveilans, terutama di daerah yang terdapat banyak hewan sebagai sumber Virus Nipah, seperti kelelawar,” kata Maxi Rein Rondonuwu Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Dirjen P2P) Kemenkes saat ditemui di Jakarta, Rabu.

Maxi mengatakan surveilans dilakukan dengan memetakan wilayah yang memiliki banyak kelelawar, seperti Manado, yang memiliki pasar jual beli kelelawar dan binatang lainnya untuk dikonsumsi.

Selain itu pihaknya juga memperkuat surveilans di sejumlah daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga seperti Malaysia, yang sebelumnya dilaporkan terdapat Virus nipah.

“Kami juga membuat edaran terkait tanda orang sakit Nipah. Pada prinsipnya sama dengan virus lain, tapi kalau tiba-tiba banyak kejadian, itu indikasi (penyakit Nipah),” ujarnya.

Meski demikian, Maxi menyatakan saat ini belum ada satu pun pihak yang melaporkan terjadinya penyakit Nipah di Indonesia.

Begitu pula dengan pembatasan kunjungan dari negara tetangga, pihaknya belum melakukan imbauan kepada pemangku kepentingan terkait melakukan pembatasan kunjungan dari luar negeri, karena belum terdapat penularan dari manusia ke manusia.

Sebelumnya, Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C/4022/2023 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Nipah.

Dalam surat edaran tersebut Kemenkes meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Dinas Kesehatan, dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di daerah untuk melakukan pemantauan kasus dan negara terjangkit di tingkat global melalui kanal resmi infeksiemerging.

Kemenkes juga meminta pemangku kepentingan terkait untuk selalu meningkatkan pengawasan terhadap orang (awak, personel, dan penumpang), alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara dan pos lintas batas negara, terutama yang berasal dari negara terjangkit. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Senin, 29 April 2024
30o
Kurs