Senin, 6 Mei 2024

Kementan Diminta Mengamankan Stok Pangan untuk Antisipasi El Nino

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi. Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian memberikan keterangan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pertanian Jakarta, Rabu (11/5/2022). Foto: Antara

Joko Widodo Presiden memerintahkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memastikan ketersediaan stok pangan, utamanya beras. Tujuannya untuk mengantisipasi El Nino yang diperkirakan terjadi pada Agustus-September.

“Perintah Presiden ini harus diseriusi, khususnya dengan beras dan lain-lain agar benar antisipasinya. Sejelek mungkin harus dipersiapkan,” kata Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian dilansir Antara pada Selasa (18/7/2023).

Menurut Syahrul, presiden meminta Kementan memetakan zona daerah berdasarkan kondisi dan faktor pendukung produksi pangan.

Pertama, zona hijau yakni daerah yang airnya sangat cukup. Zona ini, kata Syahrul, harus didukung dengan optimalisasi penanaman dan upaya pengendalian produksi pangan. Kedua, adalah zona kuning yang artinya daerah dengan suplai air yang cukup.

“Daerah yang airnya pas-pasan ini harus ada intervensi-intervensi, terutama untuk mengendalikan air irigasi, embung dan lain-lain dan kerja sama dengan daerah,” jelasnya.

Ketiga adalah zona merah. Di daerah ini, perlu ada tindak lanjut penanaman komoditas-komoditas dengan varietas yang tidak memerlukan banyak air. Caranya dengan membangun lumbung pangan.

Kementan juga mempersiapkan sejumlah provinsi yang akan menjadi penyangga utama produksi pangan saat El Nino terjadi. Yakni Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan dan tiga provinsi di Jawa yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Penyikapan-penyikapan harus bagi tugas dengan daerah. Bupati itu mempersiapkan apa dengan jajarannya, provinsi juga punya tanggung jawab sendiri, dan juga Menteri Pertanian juga mengambil langkah strategis yang dibutuhkan daerah,” tegas Syahrul.

Sekadar diketahui, El Nino adalah fenomena pemanasan suhu muka laut (SML) di atas kondisi normalnya yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah.

Pemanasan SML ini meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia. Oleh karena itu, El Nino dapat memicu kekeringan untuk wilayah Indonesia. (ant/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
32o
Kurs