Rabu, 8 Mei 2024

Korut Desak PBB Minta AS-Korsel Hentikan Latihan Militer Gabungan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Jet tempur Korea Selatan dan Amerika Serikat ambil bagian dalam latihan pengeboman bersama di Korea Selatan (4/10/2022). Foto: Dok/ Reuters/ Kemhan Korsel

Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Kemenlu Korut), pada Minggu (5/3/2023), mendesak PBB untuk meminta Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menghentikan latihan militer gabungan mereka.

Seperti dilaporkan Antara mengutip Reuters, hal tersebut diminta Korut yang khawatir latihan gabungan tersebut bisa meningkatkan ketegangan yang akan lepas kendali.

“Latihan dan retorika kedua negara bersekutu itu secara tidak bertanggungjawab meningkatkan level konfrontasi,” kata Kim Son Gyong Wakil Menteri Luar Negeri Korut untuk urusan organisasi internasional lewat pernyataan yang dirilis kantor berita resmi KCNA.

Sebelumnya AS dan Korsel akan menggelar latihan militer besar-besaran selama lebih dari 10 hari pada Maret 2023, termasuk pendaratan kendaraan amfibi.

Kedua negara mengatakan latihan tersebut untuk membela diri dan diperlukan untuk melawan ancaman yang meningkat dari pengembangan rudal balistik dan senjata nuklir Korut, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB.

Korut pada Sabtu (4/3/2023), menyalahkan AS atas apa yang mereka sebut runtuhnya sistem pengendalian senjata internasional. Negara pimpinan Kim Jong-un itu mengeklaim kalau senjata nuklir Pyongyang, adalah respons yang tepat untuk memastikan keseimbangan kekuatan di kawasan.

AS-Korsel juga menggelar latihan udara gabungan dengan menggunakan pengebom jarak jauh AS dan jet tempur Korsel pada Jumat dan sudah melakukan latihan untuk pasukan khusus selama berminggu-minggu.

“PBB dan komunitas internasional harus mendesak AS dan Korsel agar secepatnya menghentikan pernyataan provokatif dan latihan militer gabungan mereka,” kata Kim Son Gyong.

“Sangat disayangkan bahwa PBB terus-terusan bungkam soal latihan tersebut, yang jelas-jelas agresif,” imbuhnya.

Bulan lalu, Kim juga mengeluarkan pernyataan bahwa Antonio Guterres Sekjen PBB bersikap “sangat tidak adil, tidak seimbang” terhadap uji peluncuran rudal Korut. (ant/bil/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
29o
Kurs