Jumat, 3 Mei 2024

Pemerintah Swedia Lakukan Kontrol Perbatasan Usai Insiden Pembakaran Al Quran

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Protesters outside the Swedish Embassy in Baghdad, Iraq, on Thursday, a day after two men in Stockholm burned a Quran outside a mosque.Credit...Ahmed Saad/Reuters Massa melakukan protes di Kantor Kedubes Swedia di Irak soal kasus pembakaran Al Quran. Foto: The New York Times

Pemerintah Swedia menegaskan akan memberlakukan kontrol masuk ke perbatasan, menyusul potensi banyaknya orang-orang yang berusaha masuk ke negara itu dan melakukan kejahatan, menyusul insiden pembakaran Al Quran di Stockholm pekan lalu.

“Pada Mei tahun ini, Pemerintah memutuskan untuk memberlakukan kembali kontrol perbatasan. Alasan kami sangat jelas, terutama karena meningkatnya ancaman terhadap Swedia, terkait dengan peristiwa seperti insiden sebelumnya di mana Al Quran dibakar,” kata Kementerian Luar  Negeri (Kemlu) Swedia, Minggu (2/7/2023).

Melansir laporan Antara, Senin (3/7/2023), Kementerian Kehakiman telah diberi pengarahan tentang bagaimana otoritas polisi Swedia mengatur kontrol di perbatasan dalam negeri, sehubungan dengan peristiwa yang terkait dengan pembakaran kitab suci umat Islam.

Sebelumnya terjadi demonstrasi berizin oleh otoritas penegak hukum Swedia, menyusul aksi pembakaran halaman-halaman Al Quran oleh Salwan Momika (37 tahun) seorang pria asal Irak yang memiliki hubungan dengan milisi Syiah, 28 Juni 2023 lalu.

Peristiwa yang terjadi di luar Masjid Pusat Stockholm itu kemudian menuai kecaman luas dari seluruh dunia.

Di sisi lain, meski memastikan akan melindungi kebebasan berekspresi, Kemlu Swedia menegaskan bahwa hal itu tidak berarti pemerintah mendukung setiap pendapat yang diungkapkan.

“Pertemuan publik yang sepenuhnya legal juga dapat bersifat polarisasi dan ofensif. Demonstrasi seperti yang terjadi, Rabu (28/6/2023), memiliki konsekuensi serius bagi keselamatan dan keamanan internal Swedia,” ujar kementerian itu.

“Pengalaman memberi tahu kita bahwa individu yang memulai demonstrasi semacam ini dan individu yang siap untuk menggunakan kekerasan ekstrem sebagai tanggapan, sering datang ke Swedia dari negara lain,” tambah keerangan itu. (ant/bil)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
30o
Kurs