Kamis, 2 Mei 2024

Pemkot Surabaya Beri Waktu Berbenah Dua Tahun buat SMP Swasta yang Sepi Murid

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Ilustrasi dua siswa jalani MPLS di SMP swasta Surabaya, Selasa (18/7/2023). Foto: Meilita suarasurabaya.net

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberi waktu dua tahun untuk SMP swasta yang kekurangan murid memperbaiki kualitasnya sambil melakukan pendampingan.

Kalau dalam jangka waktu yang ditetapkan sekolah masih terus kekurangan murid, maka akan diminta untuk merger atau digabung menjadi satu dengan sekolah lain.

Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya menyebut, ada sekitar 10 sekolah yang selama empat tahun terakhir terus kekurangan murid.

“Sekolah yang nggak ada muridnya dilihat empat tahun ke belakang. Maka akan dievaluasi dua tahun ke depan. Diberi kesempatan didampingi,” jelas Eri dalam keterangan yang diterima Suara Surabaya Rabu (26/7/2023).

Dua tahun ke depan, sekolah-sekolah itu dalam pantauan dispendik dan akan mendapat
pendampingan untuk berbenah dari segi kualitas berbagai aspek.

“Kami akan komitmen jaga terus sampai 2024, 2025. Saya bermimpi Surabaya, (sekolah) swasta dan negeri sama. Kalau negeri punya laboratorium semua, maka swasta kami bantu juga. Dua tahun ke depan dilihat jumlah muridnya seperti apa? Kalau masih sedikit dan kurang ya merger,” imbuhnya.

Sementara itu, Erwin Darmogo Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta Surabaya mengaku setuju dan sepakat atas hasil pertemuan dengan pemkot.

“Kami sudah mendapat pengarahan soal PPDB negeri dan swasta. Swasta yang jumlah murid nggak banyak kami minta Pemkot pendampingan segi mutu dan pembiayaan. Disepakati dua tahun ke depan. Kalau nggak menunjukkan perkembangan nanti di-merger,” jelasnya.

Secara teknis, lanjut Erwin, merger akan dibahas dengan dinas pendidikan. “Itu perlu diterjemahkan hal teknis,” tambahnya.

Diketahui, kesepakatan dengan Pemkot tersebut merupakan salah satu solusi kekurangan murid yang masih terjadi di mayoritas SMP swasta di Surabaya.

Saat PPDB yang akan datang, dia berharap bisa dibahas bersama jauh-jauh hari supaya tidak ada kesalahpahaman soal kekurangan siswa SMP swasta akibat dugaan praktik kecurangan penerimaan siswa SMP negeri usai PPDB berakhir.

“PPDB pasti perlu evaluasi. Kita diskusikan dulu bersama, poin apa yang perlu perbaikan ke depan, mungkin sosialisasi dan lain-lain kita masih menginventarisir,” tandasnya. (lta/bil/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
32o
Kurs