Jumat, 26 April 2024

Percepat Pengembangan Ekosistem Industri Kalal, Kadin Gelar “Jatim Halal Fest 2023”

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Adik Dwi Putranto, ketua umum kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur (tengah) bersama nara sumber pada acara Sosialisasi Kadin Jatim Halal Center dan Jatim Halal Fest 2023, Graha kadin Jatim (15/2/2023). Foto: Kadin Jatim

Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur (Kadin Jatim) mendorong percepatan pengembangan ekosistem industri halal di Jatim. Salah satunya dengan menggelar pameran “Jatim Halal Fest 2023” pada Maret 2023 mendatang.

Dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net, Adik Dwi Putranto Ketua Kadin Jatim mengatakan, potensi industri halal Indonesia terus mengalami pertumbuhan yang cukup pesat seiring dengan kian bertambahnya jumlah populasi masyarakat muslim di negara ini.

Menurut laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC), populasi muslim di Indonesia diperkirakan sebanyak 237,56 juta jiwa. Jumlah penduduk muslim tersebut setara dengan 86,7 persen populasi di dalam negeri.

“Ini adalah keuntungan. Bahkan transaksi produk halal yang ada di Indonesia pada tahun 2024 diprediksi mencapai lebih dari Rp 4.000 triliun,” tegas Adik Dwi Putranto disela sosialisasi “Jatim Halal Fest 2023” di Graha Kadin Jatim, Surabaya, Rabu (15/2/2023).

Untuk itu, Kadin Jatim akan terus mendorong pengembangan ekosistem industri halal, khususnya di empat sektor yang disesuaikan dengan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Jatim.

Sektor pertama adalah sektor pertanian atau integrated farming. Posisi sektor ini cukup urgen karena dari sini, rantai bisnis industri makanan dan minuman halal dimulai. Sektor kedua adalah makanan dan minuman atau food and beverage (FnB). Sektor ini juga dianggap sangat potensial karena ketersediaan bahan baku pendukung dan besarnya pasar yang tersedia, baik dalam maupun luar negeri.

“Sektor ke tiga adalah industri fashion muslim, juga memiliki potensi dangat besar, dalam dan luar negeri, khususnya ke Arab Saudi dan Malaysia. Dan terakhir sektor pariwisata. Pariwisata halal, menjadi penggerak semua sektor karena industri ikutan dari pergerakan industri pariwisata ini sangat banyak, termasuk mamin, hotel dan restoran, UMKM dan masih banyak lagi,” ungkap Adik.

Oleh karena itu, Adik menegaskan kalau Kadin kabupaten dan Kota akam fokus mengembangkan empat sektor industri halal tersebut.

Agar kinerja industri halal kian moncer, Kadin juga akan menggelar pameran “Jatim Halal Fest 2023” pada Maret 2023 dengan menggandeng banyak pihak. “Percepatan industri halal di Jatim harus terus dilakukan karena Jatim sebenarnya sudah memenuhi syarat untuk menjadi industri halal terbesar di Indoensia. Dan Indonesia juga sudah layak menjadi industri halal terbesar dunia dengan melihat potensi yang ada,” ujar Adik

Pada kesempatan yang sama, Heri Wiriantoro Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim mengungkapkan, potensi industri halal dunia memang sangat besar seiring dengan kian besarnya jumlah penduduk muslim dunia.

Pada tahun 2030, populasi warga muslim dunia mencapai 2,15 miliar jiwa atau sekitar 23 persen dari total populasi dunia. Kondisi ini menjadi peluang dalam pengembangan industri syariah di Jatim, termasuk dari sisi perdagangan.

“Ekonomi syariah Indonesia menduduki peringkat keempat dunia, setelah Malaysia, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab. Bahkan untuk produk mamin, fashion, pariwisata, kosmetik halal, Indonesia peringkat ke 10. Dan kita ketahui bahwa nilai ekspor mamin dari Januari hingga Oktober 2022 mengalami kenaikan 9,4 persen, dan ini didominasi oleh mimin halal. Oleh karena itu peningkatan produk halal perlu dipercepat lagi melalui jaminan produk halal untuk produk mamin yang berlaku aktif pada Oktober 2024,” terangnya.

Untuk itu, Pemprov Jatim telah melakukan akselerasi pengembang industri halal melalui penguatan rantai industri halal, dari hulu hingga hilir melalui ketersediaan kawasan industri halal. Selain itu, pemprov Jatim terus menumbuhkan IKM halal serta membangun jejaring IKM agar terjadi transfer knowledge.

“Kami juga terus mendorong pendirian Pusat Halal Center yang akan mendampingi IKM halal serta mendorong okupansi kawasan industri halal yang diprioritaskan untuk industri mamin dan consumer good halal. Juga ada banyak kegiatan untuk menumbuhkembangkan industri halal Jatim,” ungkapnya. (bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Jumat, 26 April 2024
25o
Kurs