Sabtu, 4 Mei 2024

Polling Suara Surabaya: Semakin Menarik Penampilan Seseorang, Semakin Tinggi Kesempatan Melanggengkan Karier

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Hasil Wawasan Polling Suara Surabaya Media terkait apakah masyarakat setuju bahwa semakin menarik penampilan seseorang, semakin tinggi pula kesempatan untuk melanggengkan karier. Foto: Bram Grafis suarasurabaya.net

The Conversation Indonesia, sebuah platform media digital, menyebut penampilan ternyata berpengaruh ke kesejahteraan finansial.

Sebuah riset global menunjukkan, setiap orang rata-rata menghabiskan seperenam waktu hidupnya untuk mengurusi penampilan. Semakin banyak orang yang ingin mencapai standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat dan mendapatkan validasi sosial.

Riset yang ada menunjukkan berbagai macam alasannya. Mulai dari menemukan pasangan, pengaruh sosial media sampai adanya keyakinan, penampilan adalah kunci kesuksesan.

Sementara sebuah studi di Amerika Utara menunjukkan, orang-orang yang berpenampilan menarik mendapat penghasilan lebih banyak 12-14 persen dibandingkan yang lain.

Penampilan fisik disebut sering kali jadi faktor yang sangat dipertimbangkan dalam penilaian kualifikasi seseorang di dunia kerja. Bagi yang memenuhi standar kecantikan, peluang mendapat kerja atau promosi lebih baik.

Tak hanya itu, penampilan fisik menjadi faktor dominan yang menentukan apakah seseorang layak diberikan kesempatan atau tidak dalam sebuah sistem kerja. Terutama industri yang bergerak dalam jasa dan pelayanan publik.

Lantas, setujukah Anda bahwa semakin menarik penampilan seseorang, semakin tinggi pula kesempatan untuk melanggengkan karier?

Dalam diskusi di program Wawasan Polling Suara Surabaya pada Kamis (16/11/2023) pagi, sebagian besar masyarakat setuju jika penampilan semakin menarik penampilan seseorang, semakin tinggi pula kesempatan untuk melanggengkan karier.

Dari data Gatekeeper Radio Suara Surabaya, dari 20 pendengar yang berpartisipasi, 17 di antaranya (85 persen) menyatakan setuju. Sedangkan tiga lainnya (15 persen) menyatakan tidak setuju.

Sementara dari data di Instagram @suarasurabayamedia, 113 voters (84 persen) menyatakan setuju. Sedangkan Sedangkan 22 lainnya (16 persen) menyatakan tidak setuju jika menarik penampilan seseorang, semakin tinggi pula kesempatan untuk melanggengkan karier.

Menanggapi hal tersebut, Soffy Balgies psikolog dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menyatakan jika penampilan menarik menguatkan first impression. Namun bukan faktor terpenting dalam dunia kerja.

“Kalau dari sisi psikologi, menjadi menarik itu menjadi masalah grooming (penampilan). Saat melihat orang yang punya grooming, bisa diartikan bahwa ia perhatian terhadap dirinya sendiri. Maka bisa diprediksi dia juga akan perhatian ke orang lain,” ujar Soffy.

Member Indonesia CTC Practitioners Association (ICPA) ini menambahkan, berpenampilan menarik membuat seseorang memiliki citra diri yang baik dan positif. “Hal itu membuatnya punya keyakinan diri serta paham bagaimana menyenangkan orang lain,” imbuhnya.

Akan tetapi, Soffy menegaskan penampilan menarik saja tidak cukup. Wajib ditunjang dengan kompetensi lain. Salah satunya kemampuan berkomunikasi, khususnya yang bekecimpung di pekerjaan yang berkaitan dengan jasa.

First impression iya, cantik atau ganteng itu penting. Tapi bukan itu saja. Ketika ada kelebihan lain, maka akan punya penilaian lebih,” jelasnya.

Soffy menegaskan, jika penampilan pribadi ditunjang dengan knowledge, skill, dan attitude yang baik, maka ini akan menjadi kombinasi yang sangat bagus.

Maka, seseorang yang selalu well groomed lebih sedap jika di pandang mata. Serta acap menjadi andalan untuk bertemu dengan customer. Meski demikian, Soffy menggarisbawahi bahwa well groomed tidak terkait dengan promosi jabatan. Sebab ada faktor lain yang berpengaruh.

“Saya merekomendasikan perusahaan untuk menyampaikan ke karyawan agar berpenampilan rapi dan well groomed,” sebutnya.

Hal ini juga berlaku bagi seorang leader. Jika sang pemimpin memiliki perawatan diri bagus, Soffy menilai dia mampu menciptakan sesuatu yang rapi dan tertata. “Atau dia mengimbau karyawannya untuk melakukan hal serupa,” terangnya. (saf/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 4 Mei 2024
31o
Kurs