Minggu, 5 Mei 2024

Ratusan Warga Lumajang Mengungsi karena Banjir Lahar Dingin

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Semeru mengungsi di salah satu lokasi pengungsian di Kabupaten Lumajang, Jumat (7/7/2023) malam. Foto: Dinsos Lumajang.

Thoriqul Haq Bupati Lumajang memastikan pemenuhan semua kebutuhan dasar warga yang mengungsi karena banjir lahar dingin.

“Kondisi air masih meluap di beberapa titik, tapi kami terus memantau. Sudah ada persiapan untuk dapur umum dan tempat peristirahatan yang layak,” kata Bupati Thoriqul kepada Radio Suara Surabaya, Sabtu (8/7/2023) pukul 02.00 WIB.

Hari ini, pemerintah kabupaten akan fokus membersihkan material yang terbawa banjir dan menormalisasi aliran listrik. Sekaligus mengecek beberapa jembatan yang putus dan tanggul yang tergerus.

Bupati Thoriqul menyebutkan pihaknya juga masih terus mewaspadai banjir susulan di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian dan beberapa desa di Kecamatan Tempeh karena cuaca masih berpotensi hujan.

Sejumlah jembatan rusak diterjang banjir lahar dingin Gunung Semeru di antaranya jembatan Limpas Kaliputih dan jembatan di perbatasan Lumajang – Malang juga terputus total.

“Saya dapat info ada korban meninggal karena kejatuhan longsoran di Pronojiwo, tapi kami masih belum bisa mengakses ke sana,” tutur Bupati Thoriqul setelah meninjau pengungsian di Desa Jarit, Kecamatan Candipuro. Sebanyak 96 orang mengungsi di sana.

Sementara, Dewi Susiyanti Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lumajang pada Jumat malam (7/7/2023), menyebutkan pihaknya mencatat sudah ada 393 pengungsi yang tersebar di sejumlah titik pengungsian.

Beberapa titik yang digunakan sebagai posko pengungsian yakni Balai Desa Tumpeng, Balai Desa Jarit, Balai Desa Penanggal, rumah warga di Desa Pasrujambe, Balai Desa Tambak Rejo, Ponpes Nurssalam Desa Jarit, dan Kantor Kecamatan Pronojiwo.

“Kemungkinan jumlahnya masih bisa bertambah karena masih banyak warga yang datang ke lokasi pengungsian,” tuturnya seperti dilaporkan Antara.

Kebutuhan mendesak yang dibutuhkan warga yang mengungsi di antaranya kasur, selimut, peralatan mandi, dan makanan siap saji.

Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan dampak yang ditimbulkan banjir lahar dingin Gunung Semeru karena debit air di sejumlah daerah aliran sungai (DAS) Semeru meningkat.(ant/iss)

 

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Minggu, 5 Mei 2024
31o
Kurs