Senin, 2 Desember 2024

Tutup Pameran dan Seminar Naskah Kuno, Khofifah Refleksi Jejak Ilmu Ulama Indonesia

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melihat satu per satu turots yang dipamerkan, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melihat satu per satu turots yang dipamerkan, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur secara resmi menutup Pameran dan Seminar Naskah Kuno Karya Ulama Indonesia, Jumat (22/12/2023) malam. Dalam Rangkaian kegiatan yang bertema “Ulama Indonesia : Warisan Intelektual dan Kontribusinya Terhadap Peradaban Islam dan Perdamaian Dunia” ini telah digelar selama dua hari mulai 21-22 Desember 2023 di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya.

Khofifah menyampaikan bahwa melalui pameran dan seminar semacam ini, selain dapat menghidupkan keilmuan ulama Jatim dan Nusantara di mata masyarakat, juga diharapkan mampu membuka kesadaran pemilik turots untuk memberikan izin pada Pemprov Jatim dalam melestarikannya.

“Salah satu tantangan kita selama ini untuk mencari, mengumpulkan, dan melestarikan turots-turots yang tersebar, seringkali tidak mendapat izin dari pemiliknya. Padahal turots-turots tersebut terkandung keilmuan yang luar biasa dan telah mendunia,” ujarnya dalam keterangan yang diterima suarasurabaya.net.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melihat isi Kitab Annas Al-Muttaqin, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat melihat isi Kitab Annas Al-Muttaqin, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Selama kepemimpinannya, Khofifah telah memberi atensi lebih pada pelestarian naskah-naskah kuno, khususnya karya para ulama Indonesia pada umumnya dan Ulama Jawa Timur pada khususnya. Menurutnya, pemikiran-pemikiran para ulama Indonesia memiliki kedalaman ilmu yang luar biasa.

“Melalui turots atau manuskrip itu kita bisa memahami, mendalami, dan mengetahui betapa ulama-ulama Jawa Timur khususnya dan Ulama Indonesia pada umumnya, kedalaman keilmuannya luar biasa. Ulama-ulama kita rata-rata pemikirannya sangat moderat, pemikirannya bisa membangun keberseiringan dengan pertumbuhan budaya setempat,” kata dia.

Oleh karena itu, Gubernur Jatim ini terus mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur untuk melakukan pencarian, pengumpulan, restorasi atau preservasi, hingga alih media. Proses pencarian tersebut tidak hanya terbatas di Jawa Timur saja namun juga ke berbagai wilayah bahkan belahan dunia.

Diketahui, dalam pameran yang diselenggarakan, terdapat 210 naskah kuno yang telah dialih media menjadi digital, 10 naskah asli, dan 25 naskah dummy.

Naskah tersebut merupakan karya sembilan Ulama Indonesia yang terdiri dari Syaikh Nawawi Al-Bantani, Syaikhana Muhammad Kholil Bangkalan, Syaikh Mahfud At-Tarmasi dan Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari. Lalu ada juga KH. Faqih Maskumambang Gresik, Syekh Ihsan Jampes, KH. Abu Fadhol Senori, KH. Ahmad Rifai Kalisalak serta KH. Soleh Darat.

Karya-karya mereka yang ditampilkan salah satunya seperti Kitab Annas Al-Muttaqin, Kitab Nahwu, Kitab Mukhtasr Fi Fanni Al-Balghah Wa Tawabi’iha, Kitab Tauhid, Kitab Faraidh, Siraj At Tholibin, Nadham serta kitab tentang Ilmu Fiqih.

Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat menyaksikan proses preservasi dan alih media, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur saat menyaksikan proses preservasi dan alih media, Jumat (22/12/2023). Foto: Humas Pemprov Jatim

Lebih lanjut, Khofifah tidak hanya melihat satu per satu turots yang dipamerkan, namun juga melihat langsung bagaimana proses preservasi dan alih media dilakukan.

“Preservasi ini menggunakan cairan semacam jelly khusus yang akan menguatkan kertas naskah sehingga tidak lapuk dimakan usia,” imbuhnya.

Khofifah juga mengapresiasi rencana UINSA yang akan membangun Turots Center dan pengkajian turots di level magister. Hal ini menjadi bentuk penguatan pelestarian turots yang tersebar.

“Ini menjadi proses untuk bisa membangun penguatan dan proses dokumentasi yang lebih komprehensif, makin banyak, makin memungkinkan kita untuk kembali menggali, mengumpulkan, menerbitkan, dan mendistribusikan, serta terus bisa memberikan pembelajaran,” pungkasnya. (feb/iss)

Berita Terkait

Surabaya
Senin, 2 Desember 2024
26o
Kurs