Minggu, 28 April 2024

UC Tekankan Fashion Khas Lokal untuk Tembus Pasar Global

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Suasana perkuliahan Program Studi Fashion Product Design Universitas Ciputra Surabaya yang dikemas dalam bentuk seminar dengan tema Face the Challenge in Fashion Industry, Kamis (23/2/2023). Foto: Universitas Ciputra Surabaya

Marini Yunita Tanzil Kepala Program Studi Fashion Product Design and Business (FPD) Universitas Ciputra Surabaya menyatakan, industri fashion di Indonesia merupakan salah satu industri yang menyumbangkan Gross Domestic Product (GDP) terbesar di Indonesia.

Oleh karena itu, kata dia, saat ini dibutuhkan sumber daya dan regenerasi untuk membuat industri fashion di Indonesia tetap hidup.

“Perlu disikapi dengan cermat dan serius dalam hal regenerasi sumber daya manusia industri fashion sehingga karya yang dihasilkan mampu bersaing di pasar global tanpa meninggalkan ciri khas kelokalan bangsa Indonesia,” ucapnya, pada Kamis (23/2/2023).

Dalam kesempatan itu, ia juga mengatakan, bahwa dunia pendidikan juga harus mampu mencetak para calon fashion designer and entrepreneur muda yang mumpuni dan bisa menghasilkan karya bersaing di pasar nasional serta global.

“Saya pikir sangat penting membuka wawasan mahasiswa tentang fashion mulai dari sejarah fashion, perjalanan fashion hingga sekarang,” ujarnya.

Menurutnya, hal itu dalam prosesnya akan mampu mempertahankan kelokalan budaya, hingga menembus pasar global.

“Ciri khas kelokalan ini harapannya dibawa untuk bisa menjadi keunggulan fashion Indonesia di pasar nasional maupun pasar global. Jadi ada kekhasan yang unique namun apik,” imbuhnya.

Menyikapi hal itu, kegiatan Perkuliahan Program Studi Fashion Product Design Universitas Ciputra Surabaya, hari ini, dikemas dalam bentuk seminar dengan mengambil tema Face the Challenge in Fashion Industry (Learn from The Past and Present).

Yang mana dalam pembelajarannya, membahas tentang tekstil dari sisi masa lalu hingga industry fashion dan tekstil dari masa kini termasuk pentingnya sebuah branding.

“Mahasiswa tidak hanya dibekali namun juga dimentoring dan didampingi dalam berproses hingga menghasilkan karya fashion yang nantinya bisa diterima oleh masyarakat,” pungkasnya.(ris/abd/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Minggu, 28 April 2024
29o
Kurs