Sabtu, 27 April 2024

11.400 Orang Mengungsi Akibat Banjir di Demak dan Kudus Jawa Tengah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Nana Sudjana Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) didampingi Eisti'anah Bupati Demak meninjau lokasi banjir di Demak, Sabtu (10/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jateng Nana Sudjana Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) didampingi Eisti'anah Bupati Demak meninjau lokasi banjir di Demak, Sabtu (10/2/2024). Foto: Humas Pemprov Jateng

Nana Sudjana Penjabat Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menyebutkan setidaknya 11.400 orang harus diungsikan akibat banjir di Demak dan Kudus.

“Saat ini, ada 11.400-an warga yang kami ungsikan, baik di Kabupaten Demak maupun Kudus,” katanya saat meninjau lokasi banjir di Jembatan Tanggulangin Kabupaten Kudus di Kudus, dilansir Antara, Sabtu (10/2/2024).

Ia menjelaskan, banjir di Demak disebabkan karena tanggul Sungai Wulan di perbatasan Kabupaten Demak dan Kudus jebol. Sehingga berdampak terhadap sekitar 71.000 warga karena rumah mereka terendam.

Ada 35 desa di tujuh kecamatan yang terdampak banjir, sedangkan paling parah Kecamatan Karanganyar, Demak, dengan ketinggian banjir nyaris mencapai atap rumah warga.

“Kecamatan Karanganyar paling terdampak. Tadi kami mengecek ke lokasi, rumah (terendam banjir, red) hampir satu atap. Satu kampung tertutup air,” ujar mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Sungai Wulan dialiri sungai-sungai besar, seperti Sungai Lusi dan Sungai Serang. Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air yang mengarah ke Sungai Wulan semakin besar.

Ada dua tanggul di Sungai Wulan yang jebol, kata dia, satu berukuran 33 meter dan satunya 20 meter sehingga menyebabkan banjir yang menerjang permukiman dan lahan pertanian warga.

Debit air Sungai Wulan yang besar juga menjebol saluran irigasi yang terhubung sehingga total ada tujuh titik yang jebol.

Untuk langkah penanganan, Nana memastikan telah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk segera memperbaiki tanggul-tanggul yang rusak.

“Kami bersama Dirjen PUPR langsung mengecek ke lokasi, ini sudah dilakukan langkah-langkah dengan memasukkan alat berat ke lokasi dan saat ini sudah dilakukan (pemasangan) tiang pancang dengan menggunakan bambu,” katanya.

Setelah tanggul diperbaiki dan menutup, kata dia, airnya yang menggenang permukiman dan persawahan akan dipompa dan dikembalikan ke Sungai Wulan sehingga bisa mengurangi banjir.

Untuk penanganan korban banjir di pengungsian, lanjutnya, saat ini berbagai bantuan juga sudah diserahkan kepada warga, seperti dari Pemprov Jateng, Dinas Sosial, Dinas Ketahanan Pangan, dan BUMD Jateng.

“Bantuan, seperti sembako, kemudian kebutuhan untuk sehari-hari, selimut, tikar, peralatan mandi, dan alat-alat kesehatan. Di setiap pengungsian ada posko kesehatan,” tandasnya. (ant/ike/saf)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs