Senin, 14 Oktober 2024

Ngopi Bareng Barista dan Petani, Ketua DPR Dukung Brand Temanggung Go Internasional

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Puan Maharani Ketua DPR RI melihat proses meracik kopi yang dilakukan barista di Temanggung, Jawa Tengah, Rabu (31/1/2024). Foto: istimewa

Dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Puan Maharani Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyambangi desa penghasil kopi di Temanggung.

Puan datang ke Desa Gesing, Rabu (31/1/2024), yang merupakan salah satu kawasan penghasil kopi di Temanggung. Diapit Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing, Kopi Temanggung memang dikenal sebagai salah satu kopi terbaik di dunia, terutama kopi dari Desa Gesing.

Bahkan, Kopi Temanggung sering memenangkan festival kopi dunia. Kopi dari Desa Gesing yang hasil perkebunannya bisa mencapai 400 ton per tahun itu berhasil mendapat penghargaan di Seattle, Amerika Serikat pada tahun 2017 untuk kategori biji kopi robusta terbaik.

Sebelumnya, tahun 2016, Kopi Juara Desa Gesing memperoleh predikat sebagai kategori biji kopi arabika terbaik di Irlandia.

Dengan sederet prestasi itu, Puan mendorong supaya brand kopi dari Temanggung bisa semakin go internasional merambah pasar dunia.

“Saya belum pernah dengar ada brand khusus Kopi Temanggung. Ini harus kita dorong agar Temanggung bisa dikenal. Di luar negeri sudah cukup ternama, di dalam negeri seharusnya bisa lebih dikenal,” ujarnya.

Walau Kopi Temanggung sudah cukup diakui di tingkat internasional, tapi masih banyak kendala yang dihadapi pelaku usaha dan petani kopi Desa Gesing. Hal tersebut perwakilan petani waktu ngopi bareng sambil berdialog dengan Puan.

Sebelum acara dialog, Puan diajak melihat roasting biji kopi lalu diseduhkan kopi menggunakan Biji Kopi Juara khas Temanggung, dengan metode V60 oleh barista asli Desa Gesing, Rio. Karakter biji Kopi Juara sendiri cenderung manis.

Kepada Puan, Rio mengatakan penanaman kopi berkualitas harus dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan.

“Karena kopi adalah tanaman yang bergantung pada lingkungannya,” jelasnya.

Puan pun mendorong Pemerintah untuk memberi bantuan demi mendukung produk Kopi Temanggung, bukan cuma hasil perkebunannya saja, tapi juga dari sisi bisnisnya.

Petani kopi yang berdialog dengan Puan banyak mengeluhkan kendala yang mereka hadapi. Seperti petani kopi bernama Ibu Sumiyati yang mengaku hasil kopi dari perkebunan di Temanggung cukup banyak tapi pemasaran belum bisa begitu luas.

“Di sini banyak produk kopi, 400 ton per tahun tapi pemasaran masih usaha sendiri. Pernah ekspor tapi sedikit dan kadang kala saja. Kami harap agar bisa difasilitasi untuk ekspor,” ungkap Ibu Sumiyati.

Sementara itu, petani kopi bernama Wajar menyatakan banyak anak muda yang meninggalkan kampung dan beralih profesi. Padahal, produksi kopi Temanggung memiliki potensi yang cukup menjanjikan.

“Kami harap di Temanggung didirikan sekolah khusus kopi supaya ada regenerasi di Desa Gesing. Sehingga memunculkan petani-petani kopi milenial,” harapnya.

Pada kesempatan itu, letani juga banyak mengeluhkan mengenai pupuk untuk kopi. Menurut Triono Ketua Gapoktan setempat, pupuk non subsidi sulit didapat dan tidak murah.

“Yang murah kurang bagus hasilnya,” terang Triono.

Puan memahani kendala yang dihadapi para petani. Terutama masalah pupuk yang terjadi di hampir seluruh Indonesia.

“Pupuk subsidi berkurang terus. Sampai sekarang belum ada solusi agar dapat pupuk lancar. Sering masalah. Tapi, kami DPR RI berkomitmen terus dorong dan minta ke kementerian terkait. Kami tidak akan pernah surut untuk mencari jalan keluar, karena ini masalah hidup petani dan keluarganya,” tegas Puan.

Terkait harapan adanya sekolah khusus kopi, Puan menyatakan siap memfasilitasi aspirasi para barista lewat Komisi X DPR yang membidangi urusan pendidikan. Apalagi, kopi kini sudah menjadi komoditi bagi masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.

“Soal rencana sekolah khusus kopi akan coba kami fasilitasi agar di Temanggung ini ada sekolah khusus kopi,” jelas Puan.

Legislator dari PDI Perjuangan itu juga akan berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk membantu pengembangan Kopi Temanggung. Menurut Puan, dukungan dari pemangku kebijakan dapat membuat kopi Temanggung semakin dikenal.

“Bagaimana hasil kopi Temanggung bisa semakin go internasional. Untuk packaging, kami akan mintakan pelatihan gratis kepada kementerian terkait dan pemasaran secara offline online bisa lebih menarik,” tandasnya.(rid/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Senin, 14 Oktober 2024
34o
Kurs