Selasa, 15 Oktober 2024

Pj Gubernur Klaim Ketersediaan Logistik dan Peralatan Mitigasi Jatim Capai 73 Persen

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim waktu menjadi pembicara pada acara Sarasehan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana tahun 2024 di Pantai Boom Banyuwangi, Minggu (14/7/2024). Foto: Humas Pemprov Jatim.

Adhy Karyono Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur (Jatim) menyebut ketersediaan logistik dan peralatan mitigasi bencana di Jatim mencapai 73 persen, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Pernyataan itu disampaikan Adhy waktu menjadi pembicara pada acara Sarasehan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana tahun 2024 di Pantai Boom Banyuwangi, Minggu (14/7/2024).

“Manajamen logistik dan peralatan itu sangat menentukan keberhasilan penanganan bencana. Dan seperti kata Kepala BNPB, bahwa ketersedian logistik dan peralatan mitigasi bencana di Jatim sudah sangat baik yakni 73 persen,” terang Adhy.

Berkaitan dengan peningkatan peralatan mitigasi bencana, Adhy menyatakan, Pemprov Jatim terus berupaya memanfaatkan teknologi sebagai early warning system.

Hal itu dinilai Adhy sangat penting, mengingat banyak negara maju yang berhasil dalam mitigasi bencana berkat bantuan teknologi.

“Kita terus memantau semua informasi teknologi kebencanaan. Kemarin kami ke Jepang untuk melihat penggunaan teknologi vulkanologinya,” katanya.

Selain memanfaatkan teknologi, Adhy bilang, peningkatan kualitas SDM juga penting dalam mitigasi kebencanaan. Oleh sebab itu diperlukan pelatihan dan pendampingan intens serta berkelanjutan.

“Dalam penanganan bencana juga perlu ada kerja sama yang pentahelix, melibatkan multi sektor. Kami membuka diri dengan siapapun baik organisasi, rescuer ataupun masyarakat,” katanya.

Tidak berhenti sampai di kerjasama pentahelix, Adhy menyebut perlu ada sistem komando terpusat agar lebih mudah dan efektif dalam melakukan koordinasi penanggulangan bencana.

“Sistem komando terpusat itu sangat penting. Tahun depan, Jatim akan meluncurkan BPBD One. Ini akan menjadi ICS atau Incident Command System. Ada chief commander, yang mengatur manajemen bencananya,” pungkasnya.

Sementara itu, Suharyanto Kepala BNPB Letjen TNI mengapresiasi upaya yang dilakukan Pemprov Jatim dalam penanggulangan bencana selama dua tahun terakhir. Menurutnya, mitigasi yang dilakukan oleh Jatim terbilang cepat dan tepat sasaran.

“Jawa Timur ini sangat bagus dalam penanganan bencana. Kebakaran hutan di bromo, gempa di Bawean dengan cepat diselesaikan dan pemulihan masyarakatnya juga cepat. Itu luar biasa,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Kepala BNPB juga memberikan bantuan dana dukungan operasional penanganan siaga darurat bencana kekeringan kepada Pemprov Jatim dan Kabupaten Banyuwangi masing-masing senilai Rp250 juta.

Selain itu juga diberikan bantuan kepada 22 BPBD kabupaten/kota di Jatim, dengan masing-masing instansi senilai Rp200 juta. (wld/saf/ham)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Teriknya Jalan Embong Malang Beserta Kembang Tabebuya

Bunga Tabebuya Bermekaran di Merr

Kebakaran Pabrik Plastik di Kedamean Gresik

Surabaya
Selasa, 15 Oktober 2024
27o
Kurs