
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Jawa Timur (Jatim) pada periode 10 hingga 17 Mei 2025.
Cuaca buruk ini diperkirakan berupa hujan lebat disertai petir, angin kencang, hingga puting beliung, yang berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, dan pohon tumbang.
Wilayah yang perlu meningkatkan kewaspadaan antara lain Banyuwangi, Nganjuk, Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Jember, Blitar, Kediri, Ponorogo, Lumajang, Bondowoso, serta Kota Batu dan Kabupaten Malang.
Meskipun sebagian besar wilayah Jawa Timur telah memasuki musim kemarau, BMKG mencatat masih adanya potensi cuaca ekstrem akibat kondisi atmosfer yang tidak stabil.
Faktor penyebabnya antara lain pola konvergensi di wilayah Jatim, serta kehadiran gelombang atmosfer seperti Equatorial Rossby, gelombang Low, dan Kelvin yang melintas dalam sepekan ke depan.
Hal ini menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan secara signifikan.
BMKG juga mencatat bahwa kondisi atmosfer di Jawa Timur saat ini cukup lembap dari lapisan bawah hingga atas, mendukung terbentuknya awan Cumulonimbus yang bisa memicu cuaca ekstrem.
Untuk itu, BMKG Juanda mengimbau masyarakat agar tetap waspada, terutama di daerah yang rawan bencana. Masyarakat diminta tidak memaksakan perjalanan jika cuaca memburuk dan selalu mengutamakan keselamatan. (saf/iss)