Senin, 16 Juni 2025

BNPB: Indonesia Negara Kedua dengan Risiko Bencana Tertinggi di Dunia

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) saat berkunjung ke Unand, Provinsi Sumbar, Rabu (7/5/2025). Foto: Antara

Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) mengatakan, pada 2019, Bank Dunia (World Bank) melaporkan Indonesia bersama 34 negara lainnya termasuk negara dengan potensi risiko bencana terbesar di dunia.

“Indonesia adalah satu dari 35 negara dengan tingkat potensi risiko bencana paling tinggi di dunia,” kata Suharyanto di Padang, Sumatra Barat, Rabu (7/5/2025).

Hal tersebut disampaikan Kepala BNPB saat memberikan kuliah umum bertajuk “Penanggulangan Bencana di Indonesia” yang diselenggarakan oleh Universitas Andalas (Unand), Provinsi Sumatra Barat.

Jika diurutkan, Indonesia menempati posisi kedua setelah Filipina dengan risiko bencana tertinggi. Di bawah Indonesia ada India, Meksiko, Kolombia, Myanmar, Mozambik, Rusia, Bangladesh dan China.

Selain itu, Bank Dunia juga mencatat 10 negara dengan paparan bencana tertinggi yakni China, Meksiko, Jepang, Filipina, Indonesia, Amerika Serikat, India, Kolombia, Australia dan Rusia.

“Dari data ini kita mengetahui Indonesia merupakan negara dengan potensi bencana yang tinggi di dunia,” kata Suharyanto, dilansir Antara.

Dalam kuliah umumnya, Kepala BNPB juga sepakat untuk merevisi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Hal itu dikarenakan butuh penyesuaian ulang mengingat perkembangan yang terjadi.

“Mudah-mudahan dalam periode ini kekurangan yang tercantum dalam undang-undang ini bisa segera direvisi,” kata dia.

Sepanjang 2025, BNPB mencatat terjadi 988 bencana dengan korban meninggal dunia 165 orang, 20 orang dilaporkan hilang, luka-luka 180 orang serta mengungsi atau menderita akibat bencana sebanyak 3.146.674.

Lalu, dalam periode 1 Januari hingga 4 Mei 2025 BNPB mencatat 2.152 rumah warga rusak berat, 2.728 rusak sedang dan 9.925 rusak ringan. Kerusakan itu juga termasuk menimpa 78 unit satuan pendidikan, 58 rumah ibadah serta sembilan unit fasilitas kesehatan.(ant/dra/rid)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Senin, 16 Juni 2025
32o
Kurs