Senin, 10 Februari 2025

Gaza Utara Kembali Ramai Pascakesepakatan Gencatan Senjata Hamas-Israel

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Arsip. dr Hadiki Habib SpPD (kanan) Ketua Divisi Relawan MER-C dalam konferensi pers di Kantor MER-C Jakarta, Jumat (6/3/2020). Foto: Antara.

Hadiki Habib Ketua Presidium MER-C melaporkan situasi di Gaza Utara saat ini kembali ramai karena masyarakat yang berada di pengungsian seperti di Rafah, Khan Yunis, dan Kota Gaza sudah berbondong-bondong kembali.

“Mereka yang kembali tidak berkumpul lagi di satu kompleks pengungsian. Sebagian besar sudah tersebar ke lokasi-lokasi bekas rumah mereka dan membangun selter sederhana. Jadi, tidak terkonsentrasi lagi,” ujarnya via Zoom langsung dari Gaza, Rabu (5/2/2025) seperti dilaporkan Antara.

Hadiki melanjutkan, Tim Medis Darurat (EMT) MER-C ke-7 sudah masuk ke Gaza Utara pada 30 Januari 2025 lalu dan langsung melakukan disaster triage.

“Sudah ada tangki-tangki air dan truk yang membawa tenda-tenda masuk ke Gaza utara,” katanya.

Dia menjelaskan, secara umum satu unit rumah sakit yang beroperasi di Gaza Utara sudah padat. Sehingga, Kementerian Kesehatan setempat meminta agar IGD Rumah Sakit Indonesia dibuka.

Alhamdulillah, IGD RS Indonesia sudah dibuka pada 1 Februari untuk layanan 24 jam. Utamanya untuk kasus trauma minor,” paparnya.

Hadiki menambahkan, berdasarkan hasil penilaian, di RS Al-Awda dan di RS Indonesia banyak dijumpai kasus luka-luka terinfeksi pascaperang dan luka baru seperti luka tusuk dan gores.

“Warga mulai bekerja di puing-puing bangunan. Sehingga tertimpa, tertusuk, dan tergores. Ada juga blast injury,” ujarnya.

Menurut Hadiki, EMT juga mengunjungi keluarga dari dokter yang ditahan pasukan Militer Israel.

“Hingga kini MER-C masih aktif melakukan kampanye untuk pembebasan Dokter Hussam. Itu penangkapan ilegal,” tegasnya.

Sementara itu, Yogi Prabowo Presidium MER-C menilai, setelah diberlakukan kesepakatan gencatan senjata, jumlah korban luka akibat perang di Gaza perlahan berkurang.

“Namun ada sisa-sisa luka yang belum terobati. Banyak yang datang ke rumah sakit dan memerlukan perawatan medis,” katanya.

Menurut Yogi, selain kasus penyakit akibat trauma, muncul penyakit-penyakit nontrauma seperti infeksi paru yang juga membutuhkan bantuan medis.(ant/ham/rid)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Awan Lentikulari di Penanggungan Mojokerto

Evakuasi Babi yang Berada di Tol Waru

Pohon Tumbang di Jalan Khairil Anwar

Mobil Tabrak Dumptruk di Tol Kejapanan-Sidoarjo pada Senin Pagi

Surabaya
Senin, 10 Februari 2025
31o
Kurs