Sabtu, 11 Mei 2024

Pencurian Umur di FOSSBI Cup I-2016, Tidak Ada Ampun

Laporan oleh Iping Supingah
Bagikan
Ilustrasi. Turnamen sepak bola U-12 yang digelar di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, pada Mei 2016. Foto: Iping suarasurabaya.net

Berangkat dari kekecewaan sering munculnya kasus pencurian umur di setiap turnamen sepak bola di berbagai level, Forum Sekolah Sepak Bola Indonesia (FOSSBI) menggelar kompetisi sepak bola usia 12 tahun (U-12).

Festival FOSSBI Cup I-2016 U-12 memperebutkan Piala Bergilir Menpora dan Wali Kota Batu ini akan dilaksanakan di Stadion Brantas dan Lapangan Agro Kusuma, Kota Batu, Jatim, mulai 27 sampai 29 Mei mendatang.

Mecky Mogot Ketua Tim Screening FOSSBI Cup I-2016 mengatakan, event yang baru pertama kali digelar di Indonesia ini, selain didasari kekecewaan kasus pencurian umur di setiap kompetisi sepak bola, dan sebagai ajang pembinaan untuk usia dini.

Mecky Mogot yang juga pelatih SSB Porsad Sadang Sidoarjo pada Budi Leksono reporter Suara Surabaya, mengatakan, untuk bisa mengikuti Festival FOSSBI Cup, tidak ada syarat tertentu yang memberatkan peserta.

“Yang penting sebuah club dan pemainnya berusia maksimal 12 tahun,” ujarnya.

Kata Mecky yang diutamakan panitia, proses screeningnya sangat ketat. Panitia tidak ingin kecolongan dengan terjadinya kasus pencurian umur.

“Jargon kami Stop Pencurian Umur, Rasisme, dan Anarkisme. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi SSB seluruh Indonesia,” katanya.

“Tidak ada ampun bagi yang melakukan pencurian umur,” tambah Yoyok Ramatriyasa Sekretaris Panitia Pelaksana Festival FOSSBI Cup I-2016.

Dia menegaskan, sanksi bagi pencurian umur :
1. Didiskualifikasi dari turnamen FOSSBI selamanya.
2. Nama siswa, SSB-nya, serta pelatihnya, diumumkan ke sosial media.
3. Khusus pelatih dimintakan rekomendasi PSSI sesuai regulasi FIFA untuk dihukum seumur hidup tidak boleh berkecimpung di sepak bola.

Tapi untungnya kata Mecky Mogot Ketua Tim Screening FOSSBI Cup I-2016 semua proses berjalan lancar. Sudah ada 72 club SSB yang tersebar di seluruh Indonesia mendaftar. Bahkan pesertanya dari Sabang sampai Merauke. Ini sebuah kebanggaan, karena event ini baru pertama kali digelar di Indonesia.

Mecky Mogot menejalaskan, kompetisi ini tidak memperebutkan hadiah uang tunai, karena murni pembinaan. Mereka yang terbaik nantinya akan dikumpulkan untuk diberi coaching clinic dari mantan-mantan pemain dan pelatih Timnas Indonesia.

Panitia akan menghadirkan Indra Sjafri mantan pelatih Tim Nasional, Yeyen Tumena, Fachrie Husaini, dan Sutan Harhara mantan pemain Tim Nasional. Mereka akan terlibat di tim pemantau bakat.(bud/ipg)

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Sabtu, 11 Mei 2024
32o
Kurs