Kamis, 2 Mei 2024

SSB Protes Jadwalnya Digeser, Disporapar Sidoarjo Akui Stadion Jenggolo Overload

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
Ilustrasi. Sepak bola. Foto: Pixabay

Imam Safi’i pemilik dan pengelola klub sepak bola Indonesia Soccer Academy (ISA) Sidoarjo mempertanyakan perubahan jadwal latihan klub yang dia bina di Stadion Jenggolo yang tadinya seminggu tiga kali sekarang hanya sekali seminggu.

Padahal dia sudah menyewa di stadion itu sejak 2011 silam. Pengurangan jadwal dia akui sudah dimulai sejak 2019 lalu.

“Ini kan sangat berdampak pada proses pembinaan kami. Tempat kami digeser oleh komunitas yang tujuannya untuk mencari keringat, seperti sepak bola antaralumni, antarkomunitas, yang tidak punya pembinaan prestasi ke depan,” kata Imam saat mengudara di Radio Suara Surabaya, Jumat (17/9/2021).

Para pemain di klub sepak bola yang dia asuh, dia klaim ada yang bermain di tim nasional dan tim luar negeri. Dia kembali mengeklaim, empat pemain dari ISA menurutnya juga memperkuat Jatim pada PON.

Saat menanyakan tentang perubahan jadwal itu kepada pengelola stadion, dalam hal ini Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporapar) Sidoarjo, dia mendapat jawaban karena overload.

Pernah suatu waktu dia mendapat pemberitahuan kalau Stadion Jenggolo tidak bisa digunakan karena ada latihan tim PON Jatim. “Rabu 8 September kami diberitahu kalau Stadion Jenggolo enggak bisa dipakai karena ada pertandingan tim PON Jatim dengan Aceh. Faktanya, Jatim latihan di Gelora 10 Nopember,” ujarnya.

Bukan hanya itu, pada Rabu pekan berikutnya, dia kembali mendapat pemberitahuan kalau Stadion Jenggolo tidak bisa dipakai karena akan dipakai dinas. Imam menyayangkan kenapa pengelola bisa dengan mudah menggeser jadwal, sedangkan klubnya menyewa di situ sejak lama.

“Kita gak pernah nunggak, gak pernah punya masalah juga,” imbuhnya. “Dispora kan pembibitan, kami melakukan pembibitan dan ini membantu tugas Dispora,” keluhnya.

Joko Supriyadi Kepala Disporapar Sidoarjo menjelaskan, sebenarnya Sidoarjo punya tiga lapangan yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat latihan. Selain Stadion Jenggolo, ada Stadion Gelora Delta (GOR Sidoarjo), dan Lapangan Pucang. Namun, kata Joko, peruntukannya memang berbeda-beda.

Mulai dari Stadion Gelora Delta, kata Joko, peruntukannya untuk klub profesional. Sehingga klub sepakbola lain tidak bisa bermain di situ. Sementara Stadion Jenggolo, selain untuk klub profesional, klub amatir, dan komunitas termasuk sekolah sepak bola (SSB) bisa memanfaatkannya.

Sementara di Lapangan Pucang yang Joko sendiri mengakui infrastrukturnya belum selengkap dua stadion lainnya, sebenarnya juga bisa dimanfaatkan. Dan Joko pun mengakui bahwa Stadion Jenggolo memang kelebihan kapasitas penyewa lapangan.

“Karena semuanya bertumpu di Stadion Jenggolo jadi overload dan tumpang tindih. Memang kami akui, sehingga ada kebutuhan mendesak terpaksa harus menunda teman-teman yang lain termasuk SSB,” kata Joko.

Kondisi ini juga dia akui terjadi sejak ada klub sepak bola ternama yang sering berlatih di Sidoarjo dan juga makin banyak bermunculannya SSB di Sidoarjo maupun di daerah lainnya, yang memanfaatkan stadion Jenggolo.

Joko memohon semua pihak memaklumi ini. Sebagai antisipasi, Pemkab Sidoarjo akan menyiapkan Lapangan Pucang yang jaraknya tidak jauh dari Stadion Jenggolo, tetapi harus dia akui, kondisi rumputnya tidak sebagus Stadion Jenggolo.

“Memang kondisinya belum seperti Jenggolo tapi dalam pandangan kami itu cukup untuk latihan SSB. Pasti akan kami lakukan perbaikan, tetapi secara bertahap. Apalagi, kanm pandemi begini banyak refocusing,” kata Joko.

Berkaitan jadwal pemakaian Stadion Jenggolo yang bergeser sebagaimana dikeluhkan Imam, Joko mengatakan, ini karena ada kebutuhan mendesak yang bersifat insidental seperti uji coba PON dan uji coba Porprov sehingga mempengaruhi jadwal kelompok lain.

Joko berharap agar semua tim sepak bola punya lapangan cadangan selain lapangan utama. “Dari awal dulu semua tim saya harapkan punya lapangan cadangan di samping lapangan utama. Klub SSB jangan mengandalkan satu lapangan saja (di Jenggolo,red),” kata Joko.

Dia juga memastikan, penggunaan stadion di Sidoarjo tidak ada yang diistimewakan. “Enggak ada lah yang di-anak-emas-kan, semuanya sama,” ujarnya.(dfn/den)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 2 Mei 2024
33o
Kurs