Kamis, 16 Mei 2024

Pandawa Lima Golkar Harus Turun Atasi Masalah Pasca Novanto Jadi Tersangka

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Tiga dari Pandawa Lima Golkar, yakni Agung Laksono, Aburizal Bakrie, dan Jusuf Kalla. Foto: Istimewa

Zainal Bintang Poltisi senior Golkar minta kepada tokoh-tokoh Golkar atau yang disebut Pandawa Lima Golkar turun untuk membantu mengatasi masalah internal partai, setelah Setya Novanto Ketua Umum Partai golkar ditetapkan sebagai tersangka kasus KTP Elektronik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Pandawa Lima tersebut, masing-masing Jusuf Kalla, BJ Habibie, Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono.

“Saya minta sesepuh Golkar, tokoh-tokoh Golkar muncul sebagai moral force. Saya sebut lima nama sebagai Pandawa Lima, pertama Jusuf Kalla. Jusuf Kalla penting karena dia wakil presiden dan mantan ketua umum partai Golkar dan tidak pernah punya masalah. Kemudian pak Jusuf Kalla mengundang pak BJ Habibie, mengundang Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, dan Agung Laksono,” ujar Zainal dalam sebuah diskusi di daerah Jakarta Pusat membahas Golkar dan Novanto, Sabtu (25/11/2017).

Menurut dia, dengan lima orang ini berkumpul dan mengundang DPP, kemudian menyampaikan ke DPP bahwa persoalan Golkar ini sangat genting memaksa karena persoalan korupsi dan anti korupsi.

Oleh karena itu, kata Zainal, posisi partai Golkar ini sudah menyentuh stabilitas bangsa, sehingga tidak ada lagi alasan untuk membiarkan diselesaikan melalui selera Idrus Marham Plt Ketum Golkar.

Pandawa Lima ini, menurut Zainal, bertugas mengantar Golkar ke Munaslub. Tetapi, Zainal juga mengingatkan agar kelima tokoh ini tidak menitipkan calonnya ke Munaslub.

“Mereka ini hanya bergerak sebagai moral force yang mengantar Golkar ke pintu gerbang Munaslub, dengan catatan kelima tokoh ini mohon dengan hormat jangan menitip calon. Sayapun jangan dicalonkan,” tegas Zainal.

Zainal juga bersedia untuk mengundang dan mempertemukan kelima tokoh Golkar tersebut agar masalah internal partai cepat selesai pasca Novanto ditetapkan sebagai tersangka.

“Kelima tokoh ini mohon bertemu. Kalau perlu saya pribadi akan mendatangi satu persatu. Saya bersedia menemui beliau karena saya tahu persis budaya-budaya yang dianut teman-teman saya DPD. Mereka sudah lelah juga dengan situasi yang tidak selesai yang kalau ditarik dalam budaya paternalistik mereka berharap di atas menyelesaikan, tetapi yang diatas masih jalan sendiri-sendiri sehingga kemasukan angin,” jelas dia.(faz/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Kamis, 16 Mei 2024
33o
Kurs