Selasa, 16 April 2024

Langkah Presiden Kontradiktif Menghapus Eselon 3 dan 4, Tapi Mengangkat Wamen

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Saleh Partaonan Daulay Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) saat di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019). Foto: Faiz suarasurabaya.net

Saleh Partaonan Daulay Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) menilai kalau pelantikan Wakil Menteri (Wamen) hari ini menimbulkan tanda tanya.

Padahal, pada pidato pelantikan Minggu (20/10/2019) lalu, kata Saleh, Jokowi Presiden akan memangkas birokrasi dengan menghapus eselon 3 dan 4 di kementerian atau lembaga.

“Pelantikan Wamen yang dilakukan hari ini masih menimbulkan tanda tanya. Karena pada pelantikan presiden kemarin, presiden akan melakukan reformasi birokrasi yang luar biasa yaitu dengan memangkas eselon 3 dan 4. Jadi nanti hanya akan disisakan eselon 1 dan 2. Itu sebetulnya langkah progresif dan perlu dicoba,” ujar Saleh di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (25/10/2019).

Menurut Saleh, langkah Presiden melantik Wamen ini kontradiktif dengan pemangkasan eselon 3 dan 4.

Tapi pada sisi yang lain kita mendengar ada belasan wamen yang dilantik. Ini bertentangan atau kontradiktif dengan gagasan presiden untuk memangkas birokrasi di pemerintahan,” tegasnya.

Kata dia, di kementerian lembaga itu ada Dirjennya. Dirjen-dirjen ini menangani masalah khusus dan spesifik. Karena itu tugasnya sudah jelas kalau dirjen-dirjen ini adalah pembantu menteri.

“Kalau ada Wamen dan dirjen, bagaimana job descriptionnya yang ada di dalam? Apakah Wamen ini nanti hanya dipakai untuk tugas seremonial saja atau bisa mengeksekusi program?” kata Saleh bertanya-tanya.

Persoalan lainnya, di dalam pembahasan anggaran 2020, Saleh mengaku tidak menemukan nomenklatur anggaran untuk Wamen ini.

“Jadi tidak anggarannya, mau diambilkan dari mana nanti? Sehingga bisa terjadi lagi pembahasan anggaran untuk penyesuaian kementerian dan lembaga,” jelasnya.

Saleh menegaskan, seharusnya presiden bisa menjelaskan apa maksud pengangkatan Wamen-Wamen ini, karena politis atau tidak. Tapi yang jelas, Wamen yang dilantik ini ada yang berasal dari partai politik, relawan politik maupun profesional.

“Ya memang kalau kita lihat Wamen ini ada yang dari profesional tetapi ada juga yang dari parpol. Nah apakah ini mengakomodasi parpol? Ya jelas dong. Apakah politis atau strategis, nah ini yang kita tanya ke presiden,” pungkas Saleh.(faz/tin/ipg)

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Selasa, 16 April 2024
30o
Kurs