Selasa, 7 Mei 2024

Koalisi Pengusung Machfud Arifin Holopis Kuntul Baris Melawan PDIP

Laporan oleh Denza Perdana
Bagikan
Musyafak Rouf Ketua DPC PKB Surabaya. Foto: Istimewa

Sudah ada lima partai politik yang menyatakan dukungan untuk Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin sebagai Calon Wali Kota Surabaya di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwali) Surabaya 2020.

Kelima partai itu antara lain Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Musyafak Rouf Ketua DPC PKB Surabaya menyatakan, kalau Machfud Arifin terpilih sebagai Wali Kota Surabaya, itu merupakan kemenangan PKB sebagai partai pemilik kursi terbanyak dalam koalisi.

Dia mengakui, sejak dulu, dalam kontestasi politik di Surabaya, terutama Pilwali Surabaya, PKB tidak pernah menang melawan PDI Perjuangan (PDIP). Karena itu, PKB sangat berharap Machfud menang.

“Ya, karena mereka (PDIP) sudah sangat massif, terstruktur, dan sulit ditembus. Mereka sudah menata melalui RT, RW, Panwas, dan sebagainya. Mereka yang berkuasa,” ujarnya.

Sebab itulah, Musyafak berharap, lima partai yang berkoalisi mengusung Machfud Arifin dalam pemenangan calonnya nanti bisa solid. Belum lagi, masih ada beberapa partai yang berpotensi untuk bergabung.

Musyafak bilang, Partai Nasional Demokrat (Nasdem) sudah sangat positif turut mengusung Machfud. Menurutnya, tidak sampai akhir Februari ini partai itu akan mendeklarasikan dukungan.

“Ya, tinggal PSI (Partai Solidaritas Indonesia), atau PDIP, mungkin saja. Ya, kalau mereka enggak punya calon, terus siapa (yang akan diusung)? Saya kira sangat mungkin,” katanya.

Musyafak sendiri mengaku tidak tahu, apakah Machfud Arifin sudah berkomunikasi dengan PDIP. Dia hanya memastikan, saat ini PDIP dalam keadaan gamang dengan munculnya nama Machfud.

“Teman-teman PDIP itu, kan, biasane mbujuki kancane (biasanya membohongi temannya). Semua diajak, maringono enggak diajak kabeh (setelah itu semua ditinggal),” ujarnya.

Lima partai koalisi pengusung Machfud Arifin kali ini mencuri start. Dalam bahasa Musyafak, koalisi ini ndisiki (mendahului) sehingga PDIP enggak uman (kebagian).

“Beberapa kali Pilkada, memang dimainkan seperti itu (mengajak lalu meninggalkan). Kali ini jangan main-main,” katanya. “Makanya harus solid, holopis kuntul baris melawan mereka,” katanya.

Perlu diketahui, jargon Bahasa Jawa Holopis Kuntul Baris yang berarti gotong-royong atau tolong-menolong dahulu dipopulerkan Ir Soekarno Presiden Pertama RI, ayah Megawati Soekarnoputri Ketum PDIP, dalam sejumlah pidatonya.

Jargon itu kini yang didengungkan oleh Musyafak Rouf untuk mensolidkan kekuatan lima partai koalisi pengusung Machfud Arifin untuk memenangkan Pilwali Surabaya melawan PDIP.

Lima parpol pengusung ini sudah cukup kuat mengusung bakal calon dalam Pilwali 2020 ini. Apalagi kalau ketambahan Nasdem dan PSI. Mereka tinggal menentukan pendamping Machfud.

PKB sendiri, kata Musyafak, sudah menyiapkan nama-nama pendamping dari internal maupun eksternal. Dari internal ada nama Laila Mufida Anggota DPRD Kota Surabaya.

Laila yang sekarang menjabat Wakil Ketua DPRD Surabaya adalah anggota DPRD dengan suara tertinggi di Fraksi PKB. Dalam Pileg lalu dia mendulang 11.052 suara dari daerah pemilihan Surabaya III.

“Bu Mufida realistis, kan? Suara terbanyak di PKB. Wakil Ketua DPRD pula. Kalau eksternal kemarin ada Pak Mujiaman. (Direktur) PDAM itu. Sudah pernah ketemu, cuman dia enggak berani,” kata Musyafak.

Namun, PKB dalam kontestasi kali ini, terutama karena tidak sendiri mengusung calon, akan menyerahkan sepenuhnya kepada Machfud Arifin, siapa yang layak mendampingi Mantan Kapolda Jatim itu.

“Ya, saya enggak usah menarget-narget lah. Pak Machfud dadi iku wis bagus lah. Jadi kami sudah ngasih pelajaran ke PDIP. Kalau Pak Machfud menang, itu sama dengan kemenangan PKB,” katanya.

Selain calon pendamping dari PKB, parpol lain dalam koalisi pengusung Machfud Arifin juga sudah mengusulkan sejumlah nama. Gerindra misalnya, mengusulkan Gus Hans dan dr Gamal Albinsaid.

Sementara PAN mengusulkan nama Hariyanto. Partai Demokrat mengusulkan nama Herlina Harsono Njoto. Sedangkan PPP mengusulkan Lia Istifhama dan Buchori Imron.(den/iss)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Selasa, 7 Mei 2024
24o
Kurs