Rabu, 8 Mei 2024

PDIP Surabaya Sambut Bulan Bung Karno dengan Berbagai Kegiatan

Laporan oleh Dhafintya Noorca
Bagikan
PDIP Kota Surabaya membagikan bakti sosial kepada warga dalam rangka napak tilas Bung Karno. Foto: Istimewa

PDI Perjuangan Kota Surabaya memperingati datangnya Bulan Juni, bulan yang dikenal sebagai bulannya Bung Karno dengan sejumlah kegiatan.

Adi Sutarwijono Ketua DPC PDIP Kota Surabaya mengatakan, Peringatan Hari Lahir Bung Karno di Surabaya meliputi khataman Al-Quran, istighosah, doa bersama lintas agama, gebyar resep Mustika Rasa warisan Bung Karno, Senam Indonesia Cinta Tanah Air (SICITA), bakti sosial, santunan anak-anak yatim piatu, serta kegiatan yang dipelopori anak-anak muda milenial.

“Sehingga anak-anak muda, kaum milenial, memiliki kebanggaan kuat terhadap Bung Karno yang terlahir di Surabaya,” kata Adi, Kamis (2/6/2022) dalam keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.

Lebih lanjut Adi menjelaskan, Juni disebut sebagai Bulan Bung Karno setidaknya karena ada tiga momen penting dalam kehidupan proklamator RI yang terjadi dalam bulan keenam penanggalan masehi ini.

Pertama, pada 1 Juni 1945, di depan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan, Bung Karno untuk kali pertama menyampaikan gagasan tentang lima sila dasar negara, yang dinamakan Pancasila yang digali dari kearifan masyarakat Indonesia. Hari itulah, 1 Juni, yang kemudian ditetapkan pemerintah menjadi Hari Lahir Pancasila.

Kedua, 6 Juni 1901 adalah hari lahir Bung Karno di Kota Surabaya. Ketiga, 21 Juni 1970 saat Bung Karno wafat dan membawa kesedihan mendalam bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Selamat memasuki Juni Bulan Bung Karno. Kita kembali berkontemplasi, bahwa Surabaya adalah kota penting dalam perjalanan hidup, sejarah dan gerak perjuangan Bung Karno,” kata Adi.

“Surabaya adalah kota kelahiran Bung Karno, di Pandean Gang IV pada 6 Juni 1901. Di Surabaya pula Bung Karno menempuh sekolah menengah, dengan indekos pada H. Oemar Said Tjokroaminoto. Dan, bersama tokoh-tokoh muda pergerakan yang lain, belajar dan menempa diri serta menyerap spirit perjuangan dari Pak Tjokro, pemimpin Sarikat Islam,” lanjut Adi, yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya.

Kaitan Bung Karno dan Surabaya, lanjut Adi, juga tampak ketika ayahanda Megawati Soekarnoputri Ketua Umum PDI Perjuangan itu bersekolah di Hogere Burger School (HBS), yang kini menjadi bangunan Kantor Pos Besar, tak jauh dari Tugu Pahlawan Surabaya.

Dikatakan, Surabaya adalah dapurnya pergerakan nasionalisme di Indonesia. Tempat para tokoh menggodok ide dan gagasan Indonesia modern, dan mengembangkan perlawanan yang terorganisir terhadap rezim kolonialisme Belanda.

“Tak heran, Bung Karno menyebut Surabaya sebagai dapur nasionalisme,” ujar Adi.

“Peringatan Juni Bulan Bung Karno ini juga membawa ingatan kolektif kita, bahwa di Surabaya inilah digodok ide dan gagasan Indonesia modern oleh tokoh-tokoh muda pergerakan kala itu, seperti Bung Karno,” pungkas Adi.(dfn/ipg)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Rabu, 8 Mei 2024
28o
Kurs