Jumat, 3 Mei 2024

Prabowo Ungkap Hubungan Emosional dengan Aceh

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Prabowo di acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh yang digelar di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12). Prabowo Subianto Menhan RI di acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat Aceh yang digelar di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023). Foto : istimewa.

Prabowo Subianto Menteri Pertahanan mengungkapkan, hubungan emosional antara dirinya dengan Aceh dan rakyatnya.

Salah satunya adalah fakta bahwa Soemitro Djojohadikoesoemo ayahnya, merupakan perintis Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Prabowo pun berkisah mengenai ayahnya yang begitu bangga dapat berkontribusi dan memberikan kuliah kepada mahasiswa di Aceh.

“Saya pun mempunyai hubungan emosional dengan rakyat aceh. Orang tua saya, Prof. Soemitro dari awal sangat dekat dengan tokoh-tokoh Aceh dan beliau ikut merintis pendirian Fakultas Ekonomi Syiah Kuala,” ujar Prabowo di Ballroom Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Selasa (26/12/2023).

“Beliau sempat jadi dosen terbang dan beliau sangat bangga, selalu cerita kepada kami bahwa beliau terbang ke Aceh dan memberi kuliah,” sambungnya.

Tidak hanya itu, perjuangan Soemitro kemudian berlanjut saat ia bersama rakyat Aceh saling dukung di masa-masa sulit, seperti ketika terjadi pergolakan di tahun 1950-an.

“Dan sesudah itu pun orang tua saya berjuang bersama tokoh-tokoh Aceh dan rakyat Aceh dalam masa-masa yang sulit di tahun 50-an, di mana Indonesia mengalami pergolakan karena masalah-masalah ideologi,” ungkap dia.

“Sesudah itu pun hubungan emosional saya tidak berhenti, karena saya juga terus menerus berhubungan baik, dan puncaknya adalah bahwa saya bisa bersatu dengan tokoh-tokoh dari Partai Aceh,” lanjut Prabowo.

Prabowo kemudian menyinggung, bagaimana ia bisa bertemu dan bersatu dengan Muzakir Manaf, yang dulu merupakan Panglima Gerakan Aceh Merdeka. Rekonsiliasi tersebut, kata Prabowo, merupakan kejadian yang langka, bahkan di luar pemikiran banyak orang.

“Ini saya kira suatu kejadian yang langka di sejarah dunia. Saya mantan panglima Kostrad, jenderal Kopassus, sementara itu Pak Muzakir Manaf merupakan mantan Panglima Aceh, dan kok kita bisa bersatu. Ini yang di luar pemikiran banyak orang,” kata Prabowo.

Dengan kedekatan emosional dan rekonsiliasi yang telah terjadi selama ini, telah menjadi bukti bagaimana persatuan menjadi bagian yang penting bagi negeri ini.

Prabowo lalu memberikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada rakyat Aceh, telah memberi dukungan yang besar saat dirinya berjuang dalam pilpres sebelumnya.

“Kita saling merangkul, jadi ini yang buat saya selalu emosional, puncaknya pemilihan presiden lalu. Salah satunya, saya dapat dukungan paling besar di Aceh. Saya minta maaf saya sudah kalah, saya belum ke Aceh,” kata Prabowo.

Meskipun demikian, ia berkomitmen untuk membalas setiap kebaikan rakyat Aceh yang selama ini telah mendukungnya. Prabowo menegaskan, dirinya akan membantu rakyat Aceh melalui pembangunan politeknik unggulan di Aceh.

“Waktu saya menjadi menhan, saya sudah merencanakan, saya berusaha membantu Aceh, (seperti) masalah tanah dan sebagainya. Saya sudah siapkan anggaran untuk bangun sebuah politeknik unggulan di Aceh,” pungkas dia.(ath/faz)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Jumat, 3 Mei 2024
32o
Kurs