Sabtu, 27 April 2024

Pernyataan Sikap Resmi Unair, Ajak Mewujudkan Pemilu Berkualitas dan Demokrasi Bermartabat

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Universitas Airlangga (Unair) menyatakan sikap resmi soal kondisi demokrasi di Indonesia, di Kampus Unair C Surabaya, pada Rabu (7/2/2024). Foto: Risky suarasurabaya.net

Universitas Airlangga (Unair) menyatakan sikap resmi soal kondisi demokrasi di Indonesia pada Rabu (7/2/2024).

Mohammad Nasih Rektor Unair mengatakan, pernyataan sikap itu dilakukan setelah mencermati perkembangan dalam situasi akhir-akhir ini yang sangat dinamis.

“Ada bibit-bibit yang berpotensi untuk melemahkan gotong royong, dan tentu kesatuan dan persatuan bangsa. Maka, kami semuanya menyampaikan ajakan pesan untuk demokrasi Indonesia yang bermartabat dan Pemilu yang berkualitas,” katanya di Gedung Rektorat Unair Kampus C Surabaya.

Nasih mengatakan, bahwa sikap Unair yakni mengajak dan mengimbau semua pihak agar bersama-sama mewujudkan demokrasi yang bermartabat.

Upaya mewujudkan demokrasi yang bermartabat, kata Nasih, merupakan tugas dan tanggung jawab semua pihak, baik yang ada di dalam pemerintahan maupun yang tidak.

“Namun tidak terbatas pada penyelenggaraan pemilihan umum yang berkualitas, jujur, adil, bebas, rahasia, aman dan tentu juga damai,” katanya.

Oleh karena itu, pihaknya menyerukan 10 pesan Unair untuk Pemilu berkualitas dan demokrasi bermartabat.

Berikut pernyataannya:

1. Semua pihak, khsusunya adalah aktor politik untuk mengedepankan adab, moralitas, etika, tata krama, dan sopan santun dalam berpolitik serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Para elit, khususnya elit politik, baik di pusat maupun di daerah untuk menjadi suri tauladan yang baik bagi terwujudnya demokrasi yang bermartabat serta benar-benar lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara serta rakyat semesta daripada kepentingan pribadi, suku, golongan, maupun partai.

3. Semua Pihak untuk mematuhi dan mentaati semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya yang berkaitan dengan pemilihan umum baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Semua Pihak untuk berhenti menggunakan politik uang (money politics) dalam segala bentuk dan rupa, baik secara langsung maupun tidak langsung, baik sebagai pemberi maupun sebagal penerima.

5. Semua pihak untuk berhenti menggunakan politik pecah belah, memprovokasi, memfitnah, menyebarkan berita bohong, serta mengintimidasi, menakut-nakuti, mengancam, dan memaksa orang lain agar memilih pilihan tertentu.

6. Penyelenggara Pemilu untuk benar-benar melaksanakan tugasnya secara profesional, adil, tidak memihak, independen, jujur, dan transparan.

7. Aparatur Penegak Hukum hendaknya menangani berbagai permasalahan hukum yang terjadi secara profesional, transparan, dan adil serta memberikan rasa keadilan bagi semua warga negara apapun pilihan politiknya.

8. Semua ASN beserta Polisi Republik Indonesia (POLRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk bersikap netral sesuai dengan Tugas, pokok dan fungsi(tupoksi)-nya masing masing. Lebih detailnya untuk Kepolisian Republik Indonesia (POLRI) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) hendaknya benar-benar menjamin keamanan, keselamatan, dan kenyamanan semua warga negara, khususnya yang mempunyai hak pilih, untuk dapat memilih secara bebas, rahasia, dan tanpa rasa takut dan khawatir apapun pilihan yang bersangkutan serta menjamin kebebasan berpendapat.

9. Segenap elemen masyarakat: Profesor, Guru Besar, Ulama, Kyai, Cendekiawan, Intelektual, Akademisi, Dosen serta Mahasiswa agar menjaga nalar, akal sehat dan integritas diri serta secara aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Pemilu yang berkualitas, jujur, adil, dan bebas serta pilihan yang rasional dan cerdas bagi keutuhan NKRI, keberlanjutan pembangunan dan kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi prinsip penuh tanggung jawab, arif dan bijaksana.

10. Seluruh Warga Negara yang mempunyai hak pilih, agar dengan suka cita hadir di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dan menggunakan hak pilihnya secara bebas, cerdas, rasional dan merdeka sesuai dengan suara hati nurani serta menjaga toleransi, menghormati dan menghargai pilihan orang lain yang mungkin berbeda.(ris/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
29o
Kurs