Pilpres Satu Putaran Bisa Menghemat Anggaran Negara Rp27 Triliun

Muhammad Qodari Direktur Eksekutif Indo Barometer mengatakan, pemilu presiden (pilpres) satu putaran bisa menghemat anggaran negara mencapai Rp27 triliun.

Kalau Pilpres 2024 tidak berlangsung dua putaran, maka anggaran yang sangat banyak itu bisa dimanfaatkan untuk keperluan masyarakat.

“Data yang saya dapatkan, anggaran yang bisa dihemat sebanyak Rp27 trilun. Itu bisa untuk subsidi pendidikan, subsidi pupuk dan lainnya,” ujarnya dalam acara Ngobrol Bareng (Ngobar) Biru Ceria-02 ‘Spirit Perjuangan pilpres Sekali Putaran’, Kamis (4/1/2024), di Rumah Besar Relawan Prabowo-Gibran, Jakarta.

Menurutnya, Rp27 triliun itu merupakan total dari biaya penyelenggaraan dan keamanan. Rinciannya, untuk penyelenggaraan Rp17 triliun dan keamanan Rp10 triliun.

Maka dari itu, Qodari menilai Pilpres satu putaran akan berdampak positif buat Bangsa Indonesia.

Terlebih, berbagai hasil survei, Prabowo-Gibran sudah terlihat unggul jauh dari dua pasangan capres lainnya.

“Bukan berarti kalau dua putaran itu suara dari 1 atau 3 itu akan digabung. Tidak sesederhana itu menggeser 1 ke 3 atau sebaliknya 3 ke 1,” paparnya.

Lebih lanjut, Qodari menyebut pasangan capres nomor urut 2 dan 3 sebetulnya masih berasal dari kolam yang sama.

Dia bilang Prabowo dan Ganjar sama-sama didukung Joko Widodo Presiden. Sehingga, tidak ada salahnya kalau Pilpres 2024 diselesaikan dalam satu putaran dengan menggeser 5-6 persen pemilih Ganjar ke Prabowo.

“Daripada milih mas Ganjar tren suaranya turun, tanda-tanda nggak bagus, mending pindah ke Prabowo. Kita fokus satu putaran, tinggal geser dikit 5 persen dari teman-teman pendukung Jokowi yang ada di barisan pendukung Ganjar,” tandasnya.

Seperti diketahui, Senin (13/11/2023), KPU RI menetapkan Prabowo-Gibran sebagai salah satu dari tiga pasangan capres-cawapres yang akan berkontestasi pada Pemilu mendatang.

Prabowo-Gibran memenuhi ketentuan dukungan 25 persen suara sah nasional hasil Pemilu 2019, dan dinyatakan sehat oleh Tim Dokter RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Merujuk Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, pasangan capres-cawapres boleh berkampanye secara terbuka mulai tanggal 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024.(rid/iss)