Sabtu, 14 Juni 2025

Indonesia Dorong Negara Besar Ambil Peran dalam Isu Rohingya

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
Para peserta Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC) di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Foto: istimewa

Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menaruh perhatian khusus terhadap isu Muslim minoritas dalam Konferensi ke-19 Persatuan Parlemen Negara-Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (PUIC).

Eva Monalisa anggota BKSAP DPR RI menegaskan, perlindungan terhadap komunitas Muslim minoritas menjadi salah satu agenda penting dalam pertemuan tersebut.

Salah satunya adalah isu Rohingya yang kembali mendapat sorotan internasional.

“Ini kan mengenai komunitas Muslim dan minoritas, dan ada beberapa agenda, termasuk juga Rohingya,” kata Eva saat ditemui di Gedung Nusantara, Senayan, Selasa (13/5/2025).

Menurut dia, Indonesia telah membahas dan melakukan audiensi terkait isu Rohingya di forum-forum sebelumnya. Namun, dalam sidang kali ini muncul dorongan baru agar negara-negara dengan kapasitas besar turut mengambil langkah lebih konkret.

“Delegasi kita, Indonesia, memberikan saran bahwa untuk kasus Rohingya ini mungkin perlu ada dorongan dari negara-negara yang punya kapasitas tinggi agar bisa memberikan persetujuan atau tindakan yang lebih konkret,” jelasnya.

Eva menyebut, sejumlah negara anggota PUIC menyampaikan dukungan terhadap penguatan komunitas Muslim minoritas. Malaysia dan Aljazair disebut secara aktif menunjukkan keberpihakan terhadap hak-hak Muslim minoritas di berbagai negara.

“Semua negara sejauh ini berkomitmen untuk mendukung penguatan Muslim sebagai minoritas. Malaysia, Aljazair, dan beberapa negara lainnya menyatakan dukungan mereka secara jelas,” jelasnya.

Sidang Umum PUIC kali ini mengusung tema “Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience”. Forum ini diharapkan dapat menjadi wadah strategis untuk memperkuat tata kelola pemerintahan yang baik, meningkatkan ketahanan nasional, serta memperkokoh lembaga demokrasi di negara-negara OKI.

Sebagai catatan, sejumlah negara dengan populasi Muslim minoritas seperti Filipina, Thailand, dan Myanmar, masih menghadapi tantangan dalam hal integrasi sosial maupun perlindungan hak.

Di Filipina, umat Muslim yang berjumlah sekitar enam persen terkonsentrasi di Mindanao. Sementara di Thailand, populasi Muslim tersebar di selatan seperti Pattani, Yala, dan Narathiwat. Di Myanmar, etnis Rohingya menjadi simbol perjuangan Muslim minoritas menghadapi diskriminasi.(faz/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Sabtu, 14 Juni 2025
29o
Kurs