Sabtu, 20 April 2024

Eksplorasi Tempat Bersejarah Kapasan Bersama Gerakan Suroboyo Mbois

Laporan oleh Agustina Suminar
Bagikan
Sejumlah peserta mengikuti Gerakan Suroboyo Mbois dengan menjelajahi sejumlah situs bersejarah di kawasan Peneleh, Surabaya, Minggu (17/3/2019). Foto: Istimewa

Gerakan Suroboyo Mbois kembali mengajak warga Surabaya untuk mengeksplorasi beberapa tempat bersejarah di Kapasan, Surabaya, Minggu (31/3/2019) besok.

Kuncarsono Prasetyo inisiator Gerakan Suroboyo Mbois mengatakan, kegiatan yang dilakukan secara gratis ini bertujuan untuk memunculkan kepedulian masyarakat, terutama anak-anak muda, terhadap sejarah yang ada di Surabaya.

“Kita fokus menggali kekuatan lain di Surabaya. Yang jadi menarik, kegiatan ini 70 persen diikuti anak-anak milenial. Sesuai dengan target kita untuk mengenalkan sejarah di Surabaya pada mereka yang berusia dibawah 35 tahun. Makanya nanti kemasannya seperti apa, gagasan seperti apa, kita memakai cara pandang anak milenial,” kata Kuncarsono kepada suarasurabaya.net, Sabtu (30/3/2019).

Untuk itu, ia mengemas acara bertajuk “Kapasan Eksplorek” ini dengan mengajak para peserta untuk nge-vlog dan diselingi dengan kegiatan fotografi. Tujuannya, agar para peserta turut membagikan hasil eksplor tersebut kepada kaum muda lainnya.

Dengan begitu, ia berharap anak-anak muda Surabaya semakin peduli dengan sejarah dan asal usul tempat tinggalnya.


Infografis Kapasan Explorex

“Selain jalan kaki dan edukasi di titik destinasi, kita juga mengajak peserta untuk nge-vlog. Tujuannya untuk mengabarkan orang banyak. Kalau yang batch 1 (eksplor Peneleh), kita menumbuhkan kerumunan. Kalau yang kedua ini kita ingin memperbesar semangat yang sama,” ujarnya.

Rencananya, akan ada kurang lebih 300 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Jumlah ini meningkat dua kali lipat setelah pada batch 1, yaitu di Peneleh, diikuti oleh sekitar 150 peserta.

Perbedaanya, pada batch 2 kali ini Gerakan Suroboyo Mbois juga mengadakan workshop singkat setelah puas mengeksplor berbagai tempat di Kapasan. Sedangkan pada batch 3 nantinya akan ada evaluasi.

“Bedanya yang kedua ini akan ada workshop singkat, yang nantinya akan ada evaluasi pada batch 3 yang rencananya di Pabean, yang juga akan ada kompetisi-kompetisi soal fotografi. Yang ketiga sepertinya kita akan fokus ke fotografi dulu,” tambahnya

Gerakan Suroboyo Mbois akan mengajak para peserta besok untuk menjelajahi Kampung Kapasan, Klenteng Boen Bio dan Hotel Ganefo.

Kampung Kapasan sendiri merupakan kampung pecinan terakhir di Surabaya. Kampung ini sempat menjadi basis Laskar Chung King, yaitu pejuang dari etnis Tionghoa yang ikut berperang dalam pertempuran November 1945.

Sedangkan Klenteng Boen Bio adalah benteng terakhir umat Khonghu Chu di Asia, sekaligus menjadi pusat pergerakan Indonesia merdeka dari etnis Tionghoa.

Begitu juga dengan Hotel Ganefo yang awalnya dimiliki oleh The Toan Ing, orang terkaya di Jawa Timur karena mempunyai pabrik Gula Candi.

Dalam kegiatan ini, para peserta akan mendengarkan langsung penjelasan sejarah dari penduduk setempat. Bagi warga Surabaya yang ingin mengikuti kegiatan ini, dapat langsung menuju ke SMA Muhammadiyah 1 Surabaya sebagai titik kumpul atau dapat menghubungi admin dari akun instagram @walikotasuroboyombois.

“Inti dari kegiatan ini adalah konsolidasi kolaborasi kreatif. Kan yang lebih keren ketika kita saling berkolaborasi dengan kemasan yang kreatif. Potensi banyak di Surabaya, tinggal digabungkan dalam sebuah gerakan aja,” tambah Kuncarsono.(tin/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 20 April 2024
31o
Kurs