Sabtu, 27 April 2024

Belinda dan Juminten Temani Belajar di Pandemi Covid-19

Laporan oleh J. Totok Sumarno
Bagikan
Aryo Nugroho,S.T.,S.Kom.,M.T., Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama penemu sekaligus kreator Belinda dan Juminten. Foto: Humas Unnar

Universitas Narotama (Unnar) Surabaya, Senin (4/5/2020) hadirkan Belinda dan Juminten yang bisa menemani proses belajar mengajar secara daring selama pandemi Covid-19.

Proses belajar mengajar di masa pandemi Covid-19 mengharuskan yang konvensional berubah menjadi berbasis jaringan atau daring, dan Universitas Narotama Surabaya, menghadirkan Belinda dan Juminten yang memberikan kemudahan pembelajaran daring.

“Belinda adalah Belajar Interaktif Dalam Jaringan yang menggunakan platform learning management system yang sudah teruji di lingkungan Universitas Narotama (Unnar) Surabaya,” terang Aryo Nugroho,S.T.,S.Kom.,M.T., Dekan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Narotama.

Dengan Belinda, aktivitas pembelajaran dapat dibuat secara terstruktur dan terekam serta dapat dimonitor oleh pengelola yang dalam hal ini adalah sekolah atau kampus yang bersangkutan.

Sedangkan Juminten adalah Jumpa Interaktif dengan Narasumber menggunakan platform aplikasi live meeting. “Dengan Juminten, kegiatan tatap muka pengajaran dilakukan secara live sehingga siswa dapat berjumpa langsung dengan pengajar secara daring,” ujar Aryo, Senin (4/5/2020).

Universitas Narotama sangat serius dalam membantu sekolah yang terdampak, terutama pada proses belajar mengajar di kelas khususnya di masa pandemi Covid-19 ini berlangsung.

Terutama karena Universitas Narotama sudah memiliki platform pembelajaran daring yang sudah teruji berama eLINA dan hal itu menjadi satu diantara dasar atau alasan kuat bagi Universitas Narotama berusaha untuk memberikan solusi.

“Saat ini kami sudah bekerjasama dengan sekitar 21 sekolah swasta di Surabaya dalam pemanfaatan Belinda dan Juminten. Kami berusaha untuk memberikan alternatif solusi yang nyata dari sivitas akademika Universitas Narotama bagi masyarakat,” papar Aryo.

Belinda dan Juminten memiliki beberapa fitur yang bisa membantu pembelajaran di sekolah melalui daring. Antara lain adalah mengatur penjadwalan dan materi pembelajaran secara terstruktur, mengatur dan merekam kegiatan pembelajaran guru dan peserta didik, melakukan evaluasi dan pra-syarat evaluasi dalam satu pintu, serta melakukan tatap muka secara live pada waktu yang disepakati antara guru dan peserta didik.

Dipilihnya nama Belinda dan Juminten, kata Aryo bukan tanpa alasan. Selain merupakan singkatan dari program yang dibuat, tapi juga dua nama tersebut membawa karakter mahasiswa Universitas Narotama Surabaya.

“Belinda diibaratkan memiliki karakter mahasiswa kami yang berasal dari kawasan timur Indonesia yang energik dan berani menjelajah Indonesia untuk belajar. Sedangkan Juminten adalah karakter mahasiswa kami dari kawasan barat Indonesia yang cerdas dan senang bergaul dengan lingkungannya,” pungkas Aryo.(tok/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Sabtu, 27 April 2024
32o
Kurs