Rabu, 24 April 2024

Empat Tips Belajar Daring Agar Tidak Boring

Laporan oleh Manda Roosa
Bagikan
Membacakan buku cerita juga menjadi bagian pembelajaran anak dalam membangun watak atau karakter sosial. Pendampingan orang tua sangat penting. Foto: Manda Roosa suarasurabaya.net

Sudah hampir dua tahun anak Indonesia belajar secara daring, tanpa tatap muka dan bersosialisasi secara langsung dengan guru dan teman-teman di sekolah.

“Rasa jenuh dan lelah pasti muncul. Namun demi kesehatan dan kepentingan bersama, pendidikan jarak jauh (PJJ) dinilai masih efektif untuk menghindari anak dari bahaya Covid-19,” kata Bimo Darmoyo, Associate Marketing Director Zalora Indonesia, Jumat (20/8/2021).

Sebagai orang tua, lanjut Bimo, ada beberapa cara dan upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari rasa jenuh/ boring di tengah belajar daring anak, dan berikut 4 tipsnya;

  1. Orang Tua Lebih Sering Hadir untuk Dampingi Anak Belajar Daring

Dampingi anak belajar secara daring tentu butuh dedikasi waktu khusus bagi orang tua di tengah kesibukan sehari-hari.

“Namun, orang tua sebagai pendamping aktif dapat mengajak anak diskusi, ulang instruksi guru bila dibutuhkan selama proses belajar hingga menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bersama anak,” jelasnya.

  1. Melengkapi dan Ubah Ruang Belajar Anak Secara Berkala

Ruang belajar anak tentu menjadi faktor penting dalam menjaga kondusifnya proses belajar daring. Jika memiliki ruang lebih, tidak ada salahnya mendedikasikan ruangan tersebut untuk menjadi ruang belajar anak.

“Terlebih lagi pastikan ruangan itu jauh dari distraksi seperti televisi, kasur, dan lainnya. Lengkapi dan mengubah tata letak ruang dapat dilakukan bersama anak guna menumbuhkan rasa semangat dan memiliki. Dan tentu dapat disesuaikan dengan kesukaan anak, seperti dalam pemilihan warna meja dan sebagainya,” kata Bimo.

  1. Sediakan Perlengkapan Belajar Anak Sesuai dengan Kesukaannya

Perlengkapan belajar yang diperlukan diantaranya seperti tempat pensil, alat tulis, buku tulis, tempat minum, lampu belajar, hingga kursi ergonomis. “Kebutuhan ini juga bisa disesuaikan dengan kesukaan anak dan ajak anak memilih karakter favorit mana yang mereka inginkan. Misalnya dalam memilih tempat pensil dengan karakter kartun kesukaan anak,” paparnya.

  1. Bermain Juga Penting

Bermain merupakan hak dan kebutuhan semua anak. Orang tua dapat melengkapi permainan yang sesuai usia anak guna mengasah kreativitas anak. Kegiatan bermain anak yang terganggu ternyata menjadi masalah serius bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama proses anak dalam membangun watak atau karakter sosial.

“Kegiatan belajar dan bermain sama pentingnya dan merupakan aktivitas yang baik untuk tumbuh kembang anak, baik secara kognitif, fisik, maupun emosional,” kata Bimo. (man/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Pagi-Pagi Terjebak Macet di Simpang PBI

Surabaya
Rabu, 24 April 2024
26o
Kurs