Ini Alasan Dokter Sarankan Kurangi Kopi Selama Ramadan

Salah satu dokter spesialis gizi menganjurkan orang yang terbiasa ngopi mengurangi porsi minuman berkafein selama puasa Ramadan. Termasuk pada 10 hari terakhir bulan suci ini, supaya terhindar dari dehidrasi.

“Apabila Anda biasa mengonsumsi kopi sebanyak 2 sendok teh, bisa dikurangi menjadi 1 sendok teh” ujar Tirta Prawita Sari Dokter Spesialis Gizi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, dikutip Antara, Minggu (2/5/2021).

Dokter yang praktik di RS Pondok Indah itu juga bilang, bagi orang yang tidak punya masalah pada bagian perut, lambung, dan masalah dehidrasi, bisa tetap mengonsumsi kopi selama Ramadan.

Namun, dia menyarankan agar para pecinta kopi tidak mengonsumsi minuman ini pada saat sahur. Ada efek diuresis atau peningkatan urin sebagai efek samping konsumsi kafein yang bisa menyebabkan dehidrasi.

“Minum kopi saat sahur dapat saja berpotensi memberi efek diuresis dan menyebabkan dehidrasi. Jika tidak perlu benar minum kopi, maka tidak perlu minum kopi saat sahur, ya,” katanya.

Biasanya, pada mereka yang belum terbiasa mengurangi konsumsi kafein apalagi menghentikannya sementara selama Ramadan akan mengeluhkan sakit kepala parah selama berhari-hari hingga akhirnya terbiasa dengan rutinitas baru, yakni mengurangi porsi.

Menurut Mustafa Saif Pakar Penyakit Dalam di Uni Emirat Arab, dikutip dari Gulfnews, hal ini merupakan gejala penarikan diri atau withdrawal symptoms yang juga mencakup kelelahan, lesu, mudah tersinggung, kurang konsentrasi, insomnia dan cemas.

Supriya Sundaram Dokter di Burjeel Hospital, Abu Dhabi mengingatkan, Anda sebaiknya menghindari terlalu banyak kafein saat Ramadan agar kualitas tidur terjaga. Sebaliknya perbanyaklah minum air putih sesuai kebutuhan tubuh. Setidaknya delapan gelas per hari.(ant/den)