Senin, 6 Mei 2024

Proyeksi Semester II, Pelaku Travel Berusaha Optimistis

Laporan oleh Ika Suryani Syarief
Bagikan
Pulau Ontoloe, Nusa Tenggara Timur. Foto: Traveling Yuk

Memasuki semester II 2021, para pelaku usaha travel tetap berusaha optimistis meski kasus Covid-19 di tanah air semakin meningkat.

Pauline Suharno Ketua Umum Asosiasi Travel Agent Indonesia (ASTINDO) mengatakan, dia belum bisa memproyeksikan dengan tepat industri pariwisata di semester II 2021.

Sebab, kasus Covid-19 yang belum mengalami penurunan sangat berpengaruh pada rencana perjalanan baik untuk dalam negeri maupun luar negeri.

“Enggak bisa proyeksi, karena proyeksinya mental semua dari tahun lalu. Tapi sebagai asosiasi, kami optimistis. Kami harus optimis,” ujar Pauline seperti dilansir Antara, Selasa (29/6/2021).

Pauline mengatakan pada November 2020, perjalanan wisata sudah mulai terlihat ada perbaikan. Wisatawan domestik banyak yang mulai melakukan rencana perjalanan ke Turki.

Akan tetapi, gelombang kedua Covid-19 membuat semua rencana perjalanan kembali menurun. Kali ini banyak orang yang takut bepergian apalagi karena disebut varian baru lebih berbahaya.

“Yang jelas kami enggak bisa proyeksi banyak-banyak. Sebisanya aja, apa yang untuk dijual. Sebagai travel asosiasi kita enggak bisa pesimistis, jadi apapun peluang yang ada, itu yang kami kerjakan,” kata Pauline.

Pauline mengatakan, saat ini yang menjadi fokus ASTINDO adalah mempersiapkan SDM dan memberikan wawasan baru tentang travel sehingga saat banyak destinasi yang dibuka para pelaku travel sudah siap berjualan.

Sementara itu, Hariyadi Sukamdani Ketua Umum Pengusaha Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengatakan hal yang tak jauh berbeda dengan Pauline.

Menurut Hariyadi, pariwisata di Indonesia maupun luar negari sangat bergantung dengan kasus Covid-19.

“Kalau kita lihat secara keseluruhan kondisi di semester dua ini tidak akan lebih baik dari tahun lalu. Kita kan belum pernah menghadapi lonjakan Covid-19 segini tingginya,” kata Hariyadi.

“Karena kan kalau bicara pariwisata sangat erat dengan pergerakan manusia, kalau manusianya dibatasi, pariwisatanya akan drop karena enggak ada demand-nya,” katanya.

Meski demikian, Hariyadi berharap agar pemerintah bisa melangsung vaksinasi menyeluruh secepatnya. Sebab jika masyarakat sudah merasa aman, sektor pariwisata dapat kembali berjalan.

“Ini sangat tergantung sekali dengan vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Bisa vaksin secepatnya untuk mencapai target populasi 70 persen karena kalau enggak, kita enggak bisa bicara pariwisata yang berani jalan lagi,” ujar Hariyadi.(ant/iss/den)

Berita Terkait

..
Potret NetterSelengkapnya

Massa Hari Buruh Berkumpul di Frontage Ahmad Yani

Motor Tabrak Pikap di Jalur Mobil Suramadu

Mobil Tertimpa Pohon di Darmo Harapan

Surabaya
Senin, 6 Mei 2024
29o
Kurs